Konten dari Pengguna

Mengenal Bangsa Rum yang akan Berkhianat kepada Umat Islam

3 Maret 2022 18:23 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 28 April 2022 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perang antara kaum Muslimin dengan bangsa Rum. Foto: unsplash.com/hasanalmasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perang antara kaum Muslimin dengan bangsa Rum. Foto: unsplash.com/hasanalmasi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu nama bangsa yang disebutkan dalam Alquran adalah bangsa Rum. Meski demikian, masih banyak umat Islam yang belum mengenal bangsa Rum ini.
ADVERTISEMENT
Lantas, siapakah bangsa Rum? Bagaimana kisahnya dalam Alquran? Ketahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut selengkapnya dalam uraian di bawah ini.

Siapa Bangsa Rum dalam Alquran?

Dikutip dari buku Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6 karya Dr. ‘Abdhullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, telah dijelaskan dalam Alquran surat Ar-Rum ayat 1-6 bahwa bangsa Rum merupakan bangsa Romawi yang telah dikalahkan bangsa Persia.
Ketika Nabi kita Muhammad SAW masih dalam perjuangan yang sulit di negeri Mekah sebelum pindah ke Madinah, terutama karena tantangan-tantangan yang begitu hebat dari pihak kaum musyrikin Quraisy, terjadilah perang hebat di antara bangsa Romawi (Byzantium) di bawah pimpinan kaisarnya sen diri dengan bangsa Persia (Iran).
Dalam peperangan itu, kalahlah bangsa Rum dan menang bangsa Persia. Karena kekalahan bangsa Rum yang dianggap oleh kaum Muslimin di Mekah dekat dengan mereka, (karena sama-sama percaya kepada Allah SWT dan mempunyai kitab suci Injil dan menghormati Nabi Isa, meski pun kaum Muslimin tidak mengakui bahwa Nabi Isa itu Tuhan anak-anak Tuhan), mereka merasa sedih atas kekalahan bangsa Rum itu.
ADVERTISEMENT
Sedang kaum musyrikin Quraisy apabila mendengar berita kekalahan Rum dan kemenangan Persia itu mereka sangat bergembira. Di waktu demikianlah turun ayat-ayat yang pertama dari surah ar-Ruum ini (surah yang ketiga puluh menurut susunan Sayyidina Utsman bin Affan) yang mengandung 60 ayat.
Di ayatnya yang kedua, (sesudah Alif Laam Miim ayat 1) diterangkanlah, bahwa orang Rum telah di kalahkan oleh orang Persia, tapi mereka akan menang kembali dalam masa yang tidak lama.
Sesudah adanya kedukaan hati mendengar kekalahan Rum itu, barulah turun ayat-ayat yang lain. Sebagaimana ciri surah-surah yang turun di Mekah, ayat tersebut berisi bimbingan hidup dan kesadaran beragama dan perjuangan menegakkan iman.
Alquran. Foto: Pixabay
Memang hebat kemenangan bangsa Persia dan menyedihkan kekalahan bangsa Rum di waktu itu. Kekalahan Rum sekali ini yang menyebabkan kayu salib pusaka (yang oleh Kerajaan Byzantium dijadikan salah satu lambang kebesaran agama tertinggi karena ke kalahan peperangan itu telah dapat dirampas oleh tentara Persia dan diboyong) dibawa ke Madaain ibukota Kerajaan Persia waktu itu.
ADVERTISEMENT
Namun, Allah SWT telah menjelaskan bahwa itu hanya kemenangan sementara. Bahwasanya sejarah tidaklah akan berhenti hingga itu saja.
Kaum Muslimin harus mempersediakan jiwanya menghadapi perjuangan yang lama, memandang waktu yang jauh. Jauh melebihi kemenangan Persia atau kekalahan Rum, yang satu waktu bisa saja berganti dengan kemenangan Rum dan kekalahan Persia.
Kemudian kaum musyrik berkata kepada Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW mengatakan bangsa Romawi akan memperoleh kemenangan dalam beberapa tahun mendatang.
Abu Bakar mengiyakan hal tersebut. Mereka kemudian bertaruh akan hal dengan empat ekor unta dengan jarak masa tujuh tahun. Ternyata setelah tujuh tahun berlalu, tidak terjadi sesuatu apa pun.
Kemudian hal ini diceritakan kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, “Apakah pengertian beberapa tahun di kalangan kalian?” Mereka menjawab, "Di bawah sepuluh tahun.” Nabi SAW bersabda, "Pergilah dan tantanglah mereka untuk bertaruh lagi dan tambahlah masanya dua tahun lagi.
ADVERTISEMENT
Allah pun dapat membalikkan keadaan. Belum habis masa dua tahun, datanglah kafilah yang membawa berita tentang kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia.
Disebutkan dalam sebuah hadits dari ‘Auf bin Malik Al-Asyja’i, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
"Ingatlah tanda-tanda menjelang datangnya Kiamat (Rasululah SAW menyebutkan di antaranya) .... kemudian perdamaian di antara kalian dan Bani Ashfar (Bangsa Romawi), lalu mereka berkhianat. Mereka mendatangi kalian dengan membawa 80 panji perang, untuk setiap panji ada 12.000 (pasukan)." (HR. Bukhari)

Surat Ar Rum Turun Di Mana?

Ilustrasi surat Ar Rum. Foto: Pixabay
Surat Ar Rum termasuk ke dalam golongan surat Makiyyah. Itu berarti, surat Ar Rum merupakan surat yang turun di Kota Mekah. Penjelasan ini sesuai dengan yang ditulis dalam buku Al-Itqan fi Ulumil Qur’an: Samudra Ilmu-Ilmu al-Qur'an karya Imam Jaluddin al-Suyuthi.
ADVERTISEMENT
Meringkas buku Asbabun Nuzul for Kids: 50 Kisah Seru Asal-Usul Ayat Al-Qur'an oleh Efi Fitriyah, asbabun nuzul dari surat Ar Rum adalah sebagai berikut:
Sudah sejak lama perseteruan antara Persia dan Romawi berlangsung. Masing-masing mereka saling mengalahkan. Kala itu, bangsa Persia menyembah api, sedangkan bangsa Romawi adalah pemeluk Nasrani, para ahli kitab.
Pada 615 M Persia berhasil menaklukkan Romawi dengan menduduki Damaskus dan Baitul Maqdis yang menjadi wilayah kekuasaan Romawi. Mereka merampas salib suci milik bangsa Romawi dan membawanya ke Persia.
Mendengar kemenangan bangsa Persia itu, kaum kafir Quraisy bersorak gembira. Mereka merasa mempunyai kesamaan dengan bangsa Persia.
"Persia telah mengalahkan bangsa Romawi, para ahli kitab seperti kalian," ejek mereka.
ADVERTISEMENT
"Jika bangsa Persia bisa mengalahkan bangsa Rum, begitu juga dengan kami. Pasti kami akan mengalahkan kalian!" tambah bangsa kaum Kafir Quraisy
Kaum muslim yang mendengar berita itu turut merasakan kekalahan yang dialami bangsa Romawi. Abu Bakar adalah sahabat yang meyakini kelak Romawi akan mengalahkan Persia.
"Demi Allah, aku bertaruh bangsa Romawi akan mengalahkan Persia tiga tahun lagi," seru Abu Bakar kepada Ubay bin Khalaf. Perdebatan Abu Bakar dan Ubay bin Khalaf ini terjadi pada tahun ke-8 kenabian atau 5 tahun sebelum Hijriah.
Waktu itu belum ada larangan dari Allah untuk bertaruh. Abu Bakar segera menceritakan kepada Rasulullah tentang ucapannya kepada Ubay bin Khalaf. Tidak lama berselang, Jibril mendatangi Rasulullah dan membenarkan ucapan Abu Bakar.
ADVERTISEMENT
"Alif Lam Mim. Bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang, dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman." (QS. Ar-Rum: 1-4).
Ramalan Abu Bakar terbukti benar. Bangsa Romawi berhasil mengalahkan bangsa Persia pada tahun ke-2 Hijriah, bersamaan dengan terjadinya perang Badar. Adapun larangan untuk bertaruh, berjudi, dan sejenisnya baru turun pada tahun ke-3 Hijriah.
(MZM & NDA)