Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Upacara Adat yang Dilaksanakan Masyarakat di Daerah Gunung Bromo Disebut Ini
23 Januari 2025 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu upacara adat yang dilaksanakan masyarakat di daerah Gunung Bromo disebut "Yadnya Kasada". Upacara adat ini dilakukan oleh Suku Tengger setiap tahun pada bulan Kasada dalam penanggalan Jawa Tengger.
Untuk lebih mengetahui informasi seputar upacara adat Yadnya Kasada yang dilakukan Suku Tengger di Gunung Bromo, simak terus uraian ini hingga selesai.
Sejarah Upacara Yadnya Kasada
Dalam buku Perubahan ekologis dan strategi adaptasi masyarakat di wilayah Pegunungan Tengger karya Yayuk Yuliati dijelaskan bahwa Upacara Yadnya Kasada berasal dari legenda Roro Anteng dan Joko Seger, leluhur Suku Tengger.
Pasangan ini memohon pada dewa untuk mendapatkan keturunan setelah sekian lama menikah tanpa anak. Dewa mengabulkan permohonan mereka dengan syarat bahwa anak terakhir mereka harus dikorbankan ke kawah Gunung Bromo sebagai bentuk persembahan.
ADVERTISEMENT
Setelah memiliki 25 anak, pasangan tersebut merasa berat untuk memenuhi janji mereka. Namun, anak terakhir mereka, Kusuma, akhirnya rela mengorbankan dirinya demi menjaga kehormatan keluarga.
Sebelum masuk ke kawah, Kusuma meminta masyarakat untuk melaksanakan upacara persembahan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan pada dewa. Tradisi inilah yang kemudian dikenal sebagai Yadnya Kasada.
Pelaksanaan Upacara Yadnya Kasada
Upacara Yadnya Kasada biasanya dilaksanakan setiap tahun pada bulan Kasada dalam penanggalan Jawa Tengger. Ini bertepatan dengan bulan purnama.
Berikut tahapan-tahapan pelaksanaan upacara Yadnya Kasada selengkapnya yang dituliskan dalam buku Upacara Entas-Entas: Kajian Perspektif Hindu karangan Dr. Kadek Hemamalini, dkk.
ADVERTISEMENT
1. Persiapan Persembahan
Masyarakat Suku Tengger mempersiapkan berbagai persembahan, yang dikenal sebagai sesaji. Persembahan ini terdiri dari hasil Bumi seperti sayuran, buah-buahan, padi, dan hewan ternak.
Semua persembahan tersebut disiapkan dengan penuh keikhlasan sebagai bentuk rasa syukur pada Sang Hyang Widhi dan dewa-dewa penjaga Gunung Bromo.
2. Ritual di Pura Luhur Poten
Sebelum persembahan dilemparkan ke kawah, masyarakat berkumpul di Pura Luhur Poten, yang terletak di kaki Gunung Bromo. Di pura ini, mereka melaksanakan doa dan ritual pemujaan yang dipimpin oleh seorang dukun adat.
3. Persembahan ke Kawah Gunung Bromo
Setelah doa di Pura Luhur Poten, masyarakat membawa persembahan menuju kawah Gunung Bromo. Di sana, persembahan dilemparkan ke dalam kawah sebagai simbol pengorbanan dan rasa syukur pada para dewa.
4. Partisipasi Wisatawan dan Pengunjung
Selain masyarakat lokal, upacara ini juga menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah. Banyak pengunjung yang datang untuk menyaksikan keunikan ritual ini. Namun, penting bagi wisatawan untuk menghormati adat dan tradisi selama upacara berlangsung.
ADVERTISEMENT
(NDA)