Alasan Kenapa Makam Nabi Adam Lebih Panjang dari Kuburan Manusia pada Umumnya

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
Konten dari Pengguna
29 Juli 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makam. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makam. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak nabi, hanya dua nabi yang keberadaan makamnya diketahui secara pasti, yakni Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS. Makam-makam nabi tersebut selalu ramai dikunjungi umat Islam untuk sekadar berziarah.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW dimakamkan di rumahnya di Madinah, yang kini berada di dalam lingkup Masjid Nabawi, dikutip dari Hajj & Umrah Planer. Sementara Nabi Ibrahim dimakamkan di Goa Alkalil Palestina.
Sebagaimana diketahui dalam ajaran Islam, ada 25 nabi yang wajib diyakini umat muslim. Selain Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim, ada sejumlah makam lain di berbagai belahan dunia yang diyakini merupakan tempat peristiratahan terakhir para nabi.
Banyak foto beredar yang diyakini sebagai makam beberapa nabi berbeda dengan kuburan manusia pada umumnya. Makam-makam itu memiliki ukuran yang lebih panjang. Salah satunya Nabi Adam AS yang menjadi manusia pertama yang diciptakan dan diutus Allah ke bumi.
Bentuk makam yang diyakini makam Nabi Adam itu berukuran sangat panjang. Jika melihat ukuran itu, maka sesuai dengan yang disampaikan Nabi Muhammad tentang postur Nabi Adam.
ADVERTISEMENT
Abu Hurairah RA menuturkan bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Allah menciptakan Adam dalam bentuknya setinggi 60 hasta."
Dalam Hadits Riwayat Al-Bukhari juga disebutkan soal ukuran Nabi Adam yang memiliki tinggi 60 hasta sehingga terlihat seperti menjulang ke langit.
"Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk surga seperti rembulan yang bersinar di malam purnama, kemudian rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang di langit, mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak membuang ludah, tidak beringus,istri-istri mereka adalah para bidadari, mereka semua dalam satu perangai, rupa mereka semua seperti rupa ayah mereka Nabi Adam, yang tingginya 60 hasta menjulang ke langit."
Hasta sendiri merupakan satuan ukuran yang digunakan oleh orang Arab. Satu hasta sama dengan 45,72 cm. Jika Nabi Adam memiliki tinggi 60 hasta, maka tingginya sama dengan 90 kaki atau 27,432 meter.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan Ibnu Asakir dari berbagai sumber, Nabi Adam dimakamkan di al-Quds. Ia juga menyebutkan bahwa kepala Adam di Masjid Ibrahim, sementara kedua kakinya di lembah Baitul Maqdis.
Postur Nabi Adam sangat tinggi ketimbang manusia modern itu dikarenakan manusia mengalami evolusi penyusutan tubuh. Manusia mengalami penyusutan ukuran badan yang disebut dengan genetic bottleneck.
Tinggi manusia dewasa saat ini pada umumnya hanya mencapai 1,5 meter sampai 2 meter. Hal ini tentu sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan tinggi Nabi Adam yang mencapai 20 kali lipat tinggi manusia masa kini.
Soal penyusutan manusia dan postur Nabi Adam itu diperkuat oleh penelitian biologist dari dari Hebrew University, Dr. Shlomi Lesser. Dalam jurnal yang berjudul Ha-Mada Ha-Yisraeli B’Angleet V’Ivreet, Dr. Shlomi menyatakan, jika tinggi manusia rata-rata seperti saat ini, maka tinggi leluhur manusia dahulu seharusnya 90 kaki. (ace)
ADVERTISEMENT