Konten dari Pengguna

Sampai Dibuat Film, Kisah Ponakan Eddy Tansil Tipu Banyak Orang Kaya di Amerika

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
27 Juni 2021 15:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rudy Kurniawan meraup jutaan dollar dari hasil jualan wine palsu di Amerika Serikat. Foto: @merindink
zoom-in-whitePerbesar
Rudy Kurniawan meraup jutaan dollar dari hasil jualan wine palsu di Amerika Serikat. Foto: @merindink
ADVERTISEMENT
Nama Rudy Kurniawan termasyur dan pernah membuat heboh jagat pemberitaan di Amerika Serikat. Dia sampai dijuluki sebagai 'Raja Pemalsu Wine' oleh banyak media.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari berbagai sumber, Rudy Kurniawan alias Zhen Wang Huang merupakan asli warga Negara Indonesia. Sejak 2004 ia telah menipu banyak orang kaya Amerika Serikat dengan wine yang dia palsukan.
Dengan wine palsu yang dijual, Rudy yang belakangan diketahui merupakan keponakan koruptor kelas kakap yang belum tertangkap Eddy Tansil itu berhasil meraup jutaan dollar.
Tercatat, dia pernah dua kali mencetak penjualan terbesar wine atau minuman anggur langka pada 2006 dalam acara lelang. Pendapatan bersihnya kala itu mencapai US$10,6 juta pada penjualan pertama dan US$24,7 juta pada penjualan kedua.
Dalam dua lelang tersebut, Rudy menjual delapan magnum dari Château Lafleur produksi tahun 1947.
Kedok wine palsu yang dijual olehnya mulai terbongkar pada April 2007. Saat itu ia berusaha menjual Château Le Pin produksi 1982 di rumah lelang Cristie's di Los Angeles. Perwakilan Le Pin menemukan bahwa botol yang digunakan adalah palsu dan menghubungi Christie's.
ADVERTISEMENT
Mantan kepala lelang anggur di Sotheby's, David Molyneux-Berry menyatakan hanya ada lima magnum dari Lafleur yang pernah diproduksi. Sehingga anggur yang dijual Kurniawan pada tahun 2006 bisa dipastikan palsu. Acara lelang pun dibatalkan.
Dua tahun berselang, Rudy kembali berusaha memalsukan wine. kali ini beberapa botol dari Domaine Ponsot, seri Clos St. Denis Grand Cru, produksi 1945 hingga 1971. Namun menurut Laurent Ponsot, kepala dari Domaine Ponsot, mereka tidak pernah membuat anggur seri Clos St. Denis sebelum tahun 1982. Ponsot kemudian menghubungi rumah lelang tersebut dan menuntut anggur palsu tersebut ditarik dari lelang.
Dia pun menghadapi banyak tuntuan hukum pada 2009, termasuk dari Bill Koch. Ia menuntut Rudy karena dengan sengaja menjual anggur palsu kepadanya dan banyak kolektor lain, baik lewat lelang ataupun secara pribadi.
ADVERTISEMENT
Rudy kemudian ditangkap pada Maret 2012 oleh FBI di rumahnya di Arcadia, California. Saat digeledah, mereka menemukan anggur murah Napa yang memperlihatkan tanda-tanda akan dijual sebagai koleksi vintage Bordeaux, karena ada tutup botol, label, dan alat lainnya yang diindikasikan untuk keperluan pemalsuan.
Setelah menjalani persidangan sejak April 2013, Rudy kemudian divonis penjara 10 tahun karena dianggap terbukti melakukan pemalsuan anggur. Dia mendekam di penjara CI Reeves I & II Correctional Facility di Pecos, Texas.
Karena sejak 2003 telah tinggal di Amerika Serikat secara ilegal, ia akan dideportasi begitu bebas pada 7 November 2020.
Aksi penipuan yang dilakukan Rudy ini kembali naik ke permukaan setelah diposting oleh akun @merindink di Instagram.
ADVERTISEMENT
Disebutkan, kalau kisah Rudy kemudian sampai dibuatkan film berjudul 'Sour Grapes'. Film ini disutradarai Jerry Rothwell dan Reuben Atlas.
Kelakuan Rudy ini tentu saja membuat warganet gatal untuk berkomentar. Bahkan ada yang memplesetkan namanya menjadi Rudy KurniaWINE.
"Like uncle, like nephew," celetuk @riyo_wulan.
"Akhirnya Indonesia punya prestasi di kancah internasional," tambah @irfansatria96.
"Rudy KurniaWINE," kata @roman_rmdhn. (ace)