Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
133 SMA Double Track di Jatim Berlaga di Festival Millennial Entrepreneur Awards
13 Desember 2022 11:02 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Program SMA Double Track (DT) yang digagas bersama Dinas Pendidikan Jawa Timur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, menggelar Festival Millennial Entrepreneur Awards (MEA)-2022, Selasa (13/12). Sebanyak 12 perwakilan sekolah dan Kelompok Usaha Sekolah (KUS) menggelar berbagai produk yang mereka hasilkan.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim SMA DT, M. Zainul Asrori, mengatakan, tema yang diambil pada festival tahun ini adalah Berlatih dengan Giat, Mandiri Lebih Cepat.
"Tema ini diambil terkait dengan fokus pelaksanaan program DT tahun keempat yang menitik beratkan pada pendirian KUS dan kemandirian peserta untuk berlatih dan berwirausaha serta memperbanyak alumni pelatihan yang membuka usaha mandiri dan menyerap tenaga kerja terampil," jelasnya, saat ditemui Basra disela Festival Millennial Enterpreneur Awards (MEA) 2022, Selasa (13/12).
“Sebanyak 1.541 KUS SMA Double Track sudah terbentuk dan menghasilkan berbagai produk berkualitas dan layanan jasa. Dalam MEA kali ini diikuti oleh 133 sekolah dari 28 kabupaten di Jatim," sambungnya.
Adapun penghargaan entrepreneur milenial ini terbagi dalam 12 kategori, mulai produk terbaik dan terlaris, advertising tiktok, pembuatan video tutorial, pengembang DT-Mart, dan kerja sama kemitraan dunia usaha dan industri.
ADVERTISEMENT
Asrori menjelaskan, sebenarnya KUS mirip dengan UMKM, hanya bedanya pelakunya adalah siswa yang tergabung dalam program SMA DT. KUS merupakan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 hingga 6 siswa. Dibuat kelompok kecil agar dapat efektif dan gesit kiprahnya. Dalam satu sekolah penyelenggara DT dapat dibentuk sejumlah KUS sesuai kebutuhan dan hasil kesepakatan siswa.
“Biasanya kelompok KUS memiliki anggota dengan keterampilan sejenis, misalnya kelompok tata boga atau kelompok tata busana. Tapi tidak menutup peluang KUS beranggotakan lintas bidang keterampilan,” katanya.
Dikatakan, pembentukan KUS dilakukan dalam rangka memacu siswa agar segera melakukan aksi nyata. Dalam kelompok-kelompok kecil mereka akan cepat solid dalam berkarya. Kehadiran beberapa KUS di satu sekolah juga akan memunculkan kompetisi maupun kolaborasi yang sehat di antara mereka, sehingga masing-masing KUS terpacu untuk menunjukkan eksistensi dan kemandiriannya.
ADVERTISEMENT
Asrori juga mengungkapkan, pelaksanaan Program DT tahun ini memasuki tahun keempat dengan sasaran pengembangan alumni yang berkompetensi, mampu bekerja dan berwirausaha.
“Fokus pelaksanaan tiap tahunnya berbeda sebagai upaya untuk menciptakan keberlanjutan. Di tahun pertama kami fokus pada pelaksanaan pelatihan dengan pembuatan modul-modulnya, tahun kedua fokus ke pengembangan produk berkualitas, tahun ketiga pada pemasaran komunitas, dan tahun keempat fokus pada pemberdayaan KUS dan penguatan alumni program DT untuk memperluas usahanya dengan bantuan modal dari perbankan. Saat ini Bank yang sudah siap mensupport Bank BPR UMKM Jawa Timur,” paparnya.
Karena itu, katanya menambahkan, pada festival MEA tahun ini pihak panitia juga mengundang beberapa alumni Program DT yang dinilai telah berhasil baik di dunia kerja maupun sebagai wirausaha muda.
ADVERTISEMENT
“Kami bangga menjalankan program ini, karena di tahun keempat sudah mulai terlihat manfaat dan hasilnya. Produk dan jasa yang dihasilkan sudah mencapai 1.060 jenis dengan jumlah transaksi mencapai Rp 1,715 miliar. Sebuah angka nilai yang fantastis dihasilkan dari sekolah. Keterampilan tata boga dan kecantikan peraih transaksi terbesar. Sedang untuk KUS yang memperoleh transaksi terbesar masing-masing pengolahan pastry bakery dan merias wajah panggung,” tukasnya.