Konten Media Partner

Skrining Kanker Payudara Pakai Tes Genetik, Bisakah?

13 Oktober 2022 7:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MedicElle Clinic
zoom-in-whitePerbesar
MedicElle Clinic
ADVERTISEMENT
Pertanyaan :
Halo Dokter, saya mau bertanya apakah benar kanker payudara diturunkan secara genetik? Jika saya punya riwayat keluarga dengan kanker payudara (tante dan nenek), apa yang harus saya lakukan? Apakah ada pemeriksaan genetik untum melihat risiko kanker payudara pada diri saya? Jika ada, namanya apa dok? (Rita, 30 tahun, Surabaya)
ADVERTISEMENT
Jawaban :
Terima kasih atas pertanyaannya, semoga Anda selalu sehat. Di Indonesia menurut data Globocan (2020) ditemukan 65.858 kasus baru kanker payudara dengan 22.430 angka kematian. Saat ini kanker payudara menjadi kanker yang paling banyak (No. 1) dialami wanita.
Memang benar salah satu faktor risiko kanker payudara adalah riwayat keluarga dengan kanker payudara. Karena dapat diturunkan secara genetik. Namun bukan berarti jika orang tua kita mengalami kanker payudara maka kita akan mengalami hal yang sama. Karena masih banyak faktor risiko lainnya yang dapat menyebabkan kanker payudara.
Jika dalam keluarga kita ada yang menderita kanker payudara, maka kita harus lebih waspada dengan kesehatan kita. Terutama kesehatan payudara. Dengan cara apa? Dengan meningkatkan skrining payudara yang dimulai dengan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) sekali setiap bulan, lalu dilanjutkan dengan SADANIS (Periksa Payudara oleh Tenaga Medis) setahun sekali, pemeriksaan USG Payudara untuk usia kurang dari 35 tahun, dan Mammografi untuk usia lebih dari 35 tahun, rutin setiap tahunnya, ada atau tidak ada gejala pada payudara. Pemeriksaan USG Payudara dan Mammografi juga bisa dilakukan di MedicElle Clinic.
ADVERTISEMENT
Selain itu kita juga dapat melakukan pemeriksaan genetik untuk melihat apakah diri kita berisiko mengalami kanker payudara. Pemeriksaan genetik tersebut adalah Tes BRCA.
Pada keadaan normal, gen BRCA 1 dan BRCA 2 ditemukan di dalam tubuh. Gen ini bertugas untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Gen ini juga menghasilkan protein untuk memperbaiki kerusakan DNA yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel tidak terkendali sehingga terjadi kanker.
Jika tes BRCA positif, berarti terjadi kelainan/mutasi pada Gen BRCA 1 dan 2. Sehingga risiko kanker payudara lebih tinggi. Oleh karena itu bila tes BRCA positif, maka kita harus mengubah gaya hidup sehat dan lebih giat dalam melakukan skrining kesehatan payudara.
Selain itu kita juga harus lebih waspada terhadap perubahan apapun pada payudara kita. Jika menemukan benjolan atau perubahan apapun pada payudara kita harus segera periksakan diri ke dokter ahli.
ADVERTISEMENT
Tes BRCA dapat dilakukan di MedicElle Clinic. Sebaiknya sebelum dan sesudah tes BRCA melakukan konsultasi dengan dokter ahli. Tes BRCA dilakukan dengan jarum kecil untuk mengambil sampel darah dari pembuluh darah di lengan.
Tidak ada persiapan khusus seperti puasa sebelum melakukan tes BRCA, tes ini sebaiknya dilakukan jika ada keluarga yang menderita kanker payudara dan kanker ovarium. Karena mutasi gen BRCA dapat meningkatkan risiko kedua kanker tersebut.
Jika tes BRCA positif, risiko kanker payudara sekitar 50-60 persen dan risiko kanker ovarium 15-40 persen.
Dengan adanya tes BRCA harapannya dapat mencegah kanker payudara dan menurunkan faktor risiko lainnya selain genetik. Jika kanker payudara dapat diketahui sedini mungkin, maka angka keberhasilan terapi juga akan semakin tinggi.
ADVERTISEMENT