Konten Media Partner

Jelang Tahun Baru Pemuda Buddha di Surabaya Gelar Ritual Fang Sheng, Apa Itu?

10 Desember 2023 8:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ritual Fang Sheng yang dilakukan pemuda Budhha di Surabaya.
zoom-in-whitePerbesar
Ritual Fang Sheng yang dilakukan pemuda Budhha di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Young Buddhist Association bersama Ecoton melepaskan ribuan jenis ikan di Wisata Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur. Hal ini dilakukan demi menjaga ekosistem hayati, khususnya di kawasan mangrove terbesar di pulau Jawa dan juga untuk melestarikan Tradisi Fang Sheng yang merupakan salah satu tradisi agama Buddha.
ADVERTISEMENT
Mereka juga menggandeng sejumlah elemen masyarakat lainnya, mulai dari Jaringan Gusdurian, Samanera dan Atthasilani dari Padepokan Dhammadipa Arama Batu, sejumlah mahasiswa unit kegiatan kerohanian agama Buddha berbagai universitas di Surabaya, mahasiswa studi agama dan umat berbagai vihara dari Surabaya.
Salah satu panitia Fangsheng dari Young Budhhist Association Herman Pranata menjelaskan bahwa ribuan satwa air yang dilepas itu di antaranya ikan lele, gabus, belut, biawak, dan kepiting. Satwa ini didapatkan dan dibeli dari berbagai supplier dari berbagai supermarket, pasar dan restoran-restoran yang menjual seafood hidup yang ada di Surabaya dan sekitarnya.
“Total donasi dari 162 donatur, donatur mengumpulkan 96,374 kg kepiting, 86 kg biawak, 5 kg kol nenek, 470,5 kg belut, 35 kg ikan gabus, 27,5 kg lele, dan 2 ekor bulus,” kata Herman, Minggu (10/12).
Kegiatan ini merupakan salah satu ritual agama Buddha yang dikenal dengan melepaskan makhluk hidup kembali ke alam bebas atau ke habitat aslinya.
ADVERTISEMENT
"Ritual ini dalam agama kami dikenal dengan Fang Sheng, yaitu kegiatan melepaskan satwa yang terancam terbunuh ke alam bebas agar kita sebagai manusia terhindar dari mara bahaya dan mendapatkan kebaikan karena menolong makhluk yang menderita," ujarnya.
Ia juga mengakui sengaja mengajak berbagai elemen masyarakat di luar agama Buddha agar terjalin silaturahmi antar umat beragama dengan bersama-sama melakukan perbuatan yang baik dan mulia.
Sementara itu, Dewan Pelindung Young Buddhist Association Indonesia YM. Bhikkhu Jayamedho Thera mengatakan Fang Sheng adalah lambang kasih sayang menjelang tahun baru. Ia juga meminta semuanya untuk melihat ke belakang apa saja yang telah dilakukan, perbuatan bajik dan baik apa saja yang sudah lakukan, terutama kepada dirinya sendiri, apakah sudah bisa melepaskan kemarahan, keirian, kedengkian, karena itulah yang lebih pokok.
ADVERTISEMENT
"Kalau melepaskan binatang itu mudah, kalau punya duit, punya niat pasti bisa, tapi kalau melepaskan kebencian, kedengkian dan iri hati itu lebih berat lagi. Oleh karena itu Fang Sheng ini punya makna fisikal dan spiritual, dan dua-duanya harus seimbang," katanya.
Ia juga menilai kegiatan ini lebih bagus lagi karena melepaskan satwa disesuaikan dengan ekologinya atau lingkungannya, sehingga kalau dilepas itu tidak mati dan kalau tidak dipancing orang itu akan terus tumbuh berkembang dan ini adalah sesuatu yang baik.
"Teruslah melakukan hal yang baik sehingga tahun depan kita bisa menghadapi tahun yang penuh harapan dan penuh tantangan dan kegigihan sehingga kita dapat memperoleh kebahagiaan, ketentraman dan kesejahteraan," ujarnya.
Ada pun Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian DKPP Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengapresiasi kegiatan tersebut. Bagi dia, ini adalah kegiatan yang luar biasa karena tidak hanya aksi peduli lingkungan tapi juga kerja sama penuh toleransi antar umat beragama, karena digelar oleh YBAI dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat lintas agama.
ADVERTISEMENT
"Ini kerja sama yang luar biasa bagi kita dengan menebar ikan dan satwa lainnya sehingga kita memberikan kesempatan bagi ikan dan satwa itu untuk keberlangsungan hidupnya," kata dia.
Oleh karena itu, ia menyampaikan terima kasih kepada YBAI dan semua pihak yang turut andil dalam kegiatan ini. Sebab, ini sangat membantu kawasan ini, terutama dalam menambah koleksi habitatnya.
"Semoga lingkungan Surabaya menjadi lebih baik dan semoga kita semua dalam lindungan Tuhan dan sehat serta semoga kita selalu menjadi keluarga besar yang lebih baik lagi ke depannya," tukasnya.