70 Persen Penderita Kanker Payudara Terdeteksi Ketika Sudah Parah

Konten Media Partner
25 Februari 2024 7:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seminar 'Kanker Pada Wanita dan Pengobatannya' yang digelar Adi Husada Cancer Center (AHCC). Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Seminar 'Kanker Pada Wanita dan Pengobatannya' yang digelar Adi Husada Cancer Center (AHCC). Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kanker payudara menempati seminar 'Kanker Pada Wanita dan Pengobatannya' yang digelar Adi Husada Cancer Center (AHCC) pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker. Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
ADVERTISEMENT
"70% dideteksi sudah di tahap lanjut, sudah stadium tiga atau empat," ujar Dokter spesialis bedah onkologi Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya dr. Vidi Vianney CM Tanggo Sp.B Subsp Onk (K), dalam seminar 'Kanker Pada Wanita dan Pengobatannya' yang digelar Adi Husada Cancer Center (AHCC), (24/2).
Vidi melanjutkan fenomena tersebut menjadikan kanker payudara masih menjadi PR tersendiri di Indonesia. Apalagi kasus kanker payudara di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya dan awarness masyarakat masih kurang.
Sementara itu General Manager AHCC Surabaya dr. Silvia Haniwijaya Tjokro M.Kes, mengungkapkan seminar dalam rangkaian peringatan Hari Kanker Sedunia tersebut menyasar kader PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kecamatan Genteng, masyarakat umum, hingga para penyintas kanker.
"Ada juga teman-teman dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI)," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Silvia menuturkan, melalui gelaran seminar ini diharapkan masyarakat dapat lebih mengetahui skrining awal dan pengobatan kanker pada perempuan secara benar, terutama kanker payudara.
"Harapannya para kader PKK dapat bisa menjadi jembatan bagi masyarakat untuk memberikan edukasi, wawasan, terkait kanker pada perempuan," imbuhnya.
Harapan yang sama juga disampaikan Ketua PKK Kecamatan Genteng Putri Wulandari. Putri menuturkan dengan adanya gelaran seminar ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terutama kader PKK terkait risiko kanker payudara.
"Kalau kita tahu sedari awal maka paling tidak kita bisa meminimalisir risikonya," ujar perempuan berhijab ini.
Dalam seminar yang digelar di Crown Prince Hotel itu turut pula menghadirkan Dwi Indah Subekti, penyintas kanker payudara. Dwi berbagi kisah tentang perjuangan sembuh dari kanker payudara.
ADVERTISEMENT
"Intinya satu harus tetap positif thinking, buang semua pikiran negatif. Puji Tuhan saya dinyatakan bersih dari kanker payudara dalam 3 bulan saja," tutur Dwi.