Konten Media Partner

70 persen Wanita Karier Berisiko Kanker Payudara, Ini Faktor Penyebabnya

25 Februari 2023 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Dwi Hari Susilo, Sp.B(K)Onk saat menjadi narasumber dalam talkshow Kanker Payudara: Kenali sejak dini dengan SADARI. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
dr. Dwi Hari Susilo, Sp.B(K)Onk saat menjadi narasumber dalam talkshow Kanker Payudara: Kenali sejak dini dengan SADARI. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berdasarkan penelitian Dr. Tetyana Pudrovska peneliti utama Higher Status Occupations and Breast Cancer menyebut, jika wanita karier punya risiko terkena kanker payudara 70 persen lebih tinggi ketimbang ibu rumah tangga atau perempuan yang bekerja sebagai staf bawah.
ADVERTISEMENT
Terkait penyebabnya, dr. Dwi Hari Susilo, Sp.B(K)Onk dokter spesialis bedah konsultan onkologi di RS Premier Surabaya mengatakan risiko kanker payudara pada wanita karier disebabkan oleh polusi udara, stress pekerjaan, hingga kurang tidur.
"Dia stressor-nya tinggi karena pekerja, waktu yang terbatas, kejar target, lalu istirahatnya kurang. Itu akan menurunkan imunitas tubuh, sehingga risiko kanker payudara itu ada," kata dr. Dwi ketika ditemui Basra dalam talkshow Kanker Payudara: Kenali sejak dini dengan SADARI, Sabtu (25/2).
Selain itu, tidak menyusui hingga menunda kehamilan juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada perempuan.
Ditambah lagi, saat ini juga ramai terkait childfree atau pilihan untuk tidak mempunyai anak meskipun sudah menikah.
"Childfree itu menyebabkan risiko. Karena perempuan yang memilih tidak punya anak kan tidak pernah hamil, jadi hormon estrogennya kan aktif terus," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Guna mencegah hal itu, dr. Dwi mengimbau kepada seluruh perempuan untuk rutin melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada hari ketujuh hingga ke-10 pascamenstruasi. Selain itu, mereka juga bisa melakukan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) oleh dokter.
"Untuk mencegah yang paling efektif adalah dengan deteksi dini. Sehingga kasus bisa ditemukan lebih dini. Lalu kurangi atau hindari faktor risikonya. Misal dengan menerapkan gaya hidup yang sehat seperti mengurangi junk food, dan mulai rutin berolahraga," tukasnya.
Diketahui, kegiatan yang diselenggarakan oleh RS Premier Surabaya ini dilakukan sebagai aksi serta upaya untuk memperingati hari kanker sedunia.