Bernuansa Heritage, Hotel di Surabaya Dulunya Pabrik Korek Kayu Era Kolonial

Selain arsitektur, kesan vintage juga terasa dari kursi, hiasan, serta lemari yang ada di lobi Kokoon Hotel Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra

Tak banyak hotel bernuansa heritage di Surabaya yang masih mempertahankan bangunan aslinya. Salah satunya adalah Kokoon Hotel Surabaya. Berada di kawasan kota tua Surabaya, hotel ini memiliki bangunan bergaya kolonial Belanda yang masih asli sejak awal berdiri di tahun 1920an.

"Kokoon Hotel Surabaya memang baru beroperasi sekitar tahun 2018 tapi bangunan yang kita tempati ini masih asli sejak awal dibangun sekitar tahun 1920an," ujar Suhadi, Marcom Kokoon Hotel Surabaya, kepada Basra, Sabtu (22/5).

Kokoon Hotel Surabaya berada di kawasan Slompretan, diapit gedung-gedung tua lainnya. Suasana kolonial akan langsung terasa begitu masuk area lobi hotel yang terhubung langsung dengan Arch Bistro.

Selain arsitektur, kesan vintage juga terasa dari kursi, hiasan, serta lemari yang ada di lobi hotel. Semuanya terlihat klasik. Deretan sepeda tua lengkap dengan helm zaman dulu tersaji di area lobi hotel. Ada pula barang-barang peninggalan jaman Belanda lainnya yang masih terawat, di antaranya mesin ketik hingga brankas berbobot 50 ton.

Salah satu tipe kamar yang dimiliki Kokoon Hotel Surabaya.

"Barang-barang masih asli milik owner. Begitu juga bangunan hotel masih asli, dari lobi sampai resto. Hanya ada penambahan bangunan di belakang untuk kamar-kamar hotel," jelas Hadi.

Dikatakan Hadi, jika bangunan hotel ini dulunya merupakan sebuah pabrik korek kayu yang berdiri sejak tahun 1928. Tak heran jika nuansa klasik sangat terasa di tiap sudutnya.

Hotel ini sendiri memiliki tujuh tipe kamar yang berbeda, mulai standar hingga suite room.

Terkait nama Kokoon sendiri, Hadi mengungkapkan jika nama tersebut terinspirasi dari kata cocoon, yang dalam bahasa Inggris berarti kepompong.

"Pemilik hotel memberikan nama tersebut lantaran di tempat ini ia sanggup melahirkan beragam ide bisnis. Semuanya kini sudah berkembang menjadi perusahaan maju. Bagai kepompong bermetamorfosis menjadi kupu-kupu cantik," simpul Hadi.