Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Buka Pusat Oleh-oleh, Bu Rudy Gandeng 3.600 UMKM di Surabaya
13 Desember 2021 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Surabaya merupakan salah satu kota jujukan wisata kuliner bagi para pecinta makanan. Kota ini memang punya beragam makanan lezat dan khas yang belum tentu bisa didapatkan di kota lain. Sambal Bu Rudy adalah salah satunya. Setelah sukses dengan produk sambalnya hingga memiliki sejumlah gerai restoran, Bu Rudy tergerak menghadirkan pusat oleh-oleh khas Surabaya.
ADVERTISEMENT
Menurut perempuan yang bernama asli Lanny Siswadi ini, pusat oleh-oleh miliknya menjual produk olahan makanan dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya. Sekitar 3.600 UMKM yang menjual produknya di pusat oleh-oleh yang dikemas dengan nuansa cozy di kawasan Dharmahusada ini.
"Ada sekitar 3.600 UMKM dengan 7000 macam produk oleh-oleh khas Surabaya yang dijual disini," kata Lanny kepada Basra, Senin (13/12).
Lanny lantas menceritakan bagaimana awal mula menggandeng para pelaku UMKM Surabaya. Dikatakan Lanny jika saat pandemi COVID-19 ini banyak para pelaku UMKM yang datang padanya untuk menawarkan produk jualannya, mulai dari kue kering hingga makanan ringan.
Kemudian Lanny pun tergerak melakukan kerjasama dengan para pelaku UMKM Surabaya dengan turut serta melibatkan Pemerintah Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Kenapa UMKM Surabaya? Ya karena saya orang Surabaya, bisnis kuliner saya juga berkembang disini. Di Surabaya ini ada banyak UMKM dan saya ingin kita sama-sama berkembang. Akhirnya saya membuka peluang kerjasama dengan para pelaku UMKM khusus kota Surabaya dulu. Kita juga koordinasi dengan Pemkot Surabaya untuk perizinan produk (PIRT) mereka,” jelas Lanny.
Izin produksi atau PIRT, kata Lanny, memang menjadi syarat wajib bagi UMKM yang memajang produknya di Pusat Oleh-oleh Bu Rudy. Lanny mengakui jika pihaknya menyaring setiap produk yang akan dijual di gerainya.
"Ada tim quality kontrol supaya para pelaku UMKM ini juga tahu bagaimana produk yang layak dijual atau bagaimana kualitas produknya. Kita juga memberikan edukasi kepada para UMKM bagaimana menjaga kualitas produk. Ini juga kan menyangkut nama Bu Rudy yang sudah 26 tahun bertahan di Surabaya," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Soal harga, Lanny mengaku tidak mematok dengan harga tinggi. Ia mengatakan hanya mengambil 10 persen penjualan dari setiap produk untuk kebutuhan operasional.
Guna mendorong pengembangan UMKM dan kreativitas kaum ibu-ibu, Lanny juga berencana akan menggelar cooking class bagi mereka yang mau belajar memasak, dengan memanfaatkan produk bumbu ciptaannya.