Konten Media Partner

Eri Ungkap Strategi Surabaya Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan

12 September 2023 18:32 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (tengah) saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Air Minum dan Sanitasi Tahun 2023 digelar secara hybrid di Jakarta, Selasa (12/9). Foto: Diskominfo Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (tengah) saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Air Minum dan Sanitasi Tahun 2023 digelar secara hybrid di Jakarta, Selasa (12/9). Foto: Diskominfo Surabaya
ADVERTISEMENT
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Air Minum dan Sanitasi Tahun 2023 digelar secara hybrid di Jakarta, Selasa (12/9). Rakornas tersebut diikuti Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang sekaligus hadir sebagai narasumber.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Eri Cahyadi mengungkapkan strategi Kota Pahlawan dalam mencapai 100 Persen Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah berkomitmen untuk meningkatkan capaian akses air minum dan sanitasi aman.
"Sehingga di situlah kita menghitung betul, maka kebutuhan terkait sanitasi dan yang lainnya harus kita penuhi dalam waktu satu tahun ini. Sehingga Alhamdulillah terkait dengan ODF dan sanitasi, dalam waktu satu tahun bisa kita penuhi," kata Eri.
Eri Cahyadi juga memastikan, bahwa sanitasi merupakan bentuk kesehatan yang menjadi prioritas yang harus dipenuhi oleh Pemkot Surabaya. Sebab, untuk dapat menyelesaikan persoalan stunting maupun gizi buruk, maka harus dimulai dari lingkungan yang sehat.
ADVERTISEMENT
"Sehat lingkungan itu dimulai dari terdekat kita, yaitu dari rumah kita. Karena itu pemerintah kota mempunyai komitmen bagaimana rumah tidak layak huni apakah itu jamban atau jendela, kita perbaiki semuanya, karena kesehatan menuju sebuah kemakmuran," ujar dia.
Eri juga menyatakan bahwa bentuk komitmen dalam meningkatkan capaian akses air minum dan sanitasi aman tersebut telah dituangkan dalam RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Surabaya.
"Dalam RPJPD dan RPJMD Kota Surabaya salah satunya adalah bagaimana tidak ada rumah tidak layak huni dan tidak ada lagi rumah yang tidak berjamban di Kota Surabaya, selesai di tahun 2023. Karena itulah semua anggaran kita prioritaskan," kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
ADVERTISEMENT
Selain melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pembiayaan untuk mencapai lingkungan yang sehat juga didukung oleh mitra kerja dan CSR dari para stakeholder di Surabaya.
Keberhasilan Kota Pahlawan dalam mencapai 100 persen ODF, rupanya tak lepas dari peran serta dan dukungan dari Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya. Bentuk dukungan itu salah satunya diimplementasikan PKK melalui pola pendekatan sosial kepada masyarakat.
"PKK itu adalah mitra dari pemerintah. Jadi kami menguatkan dengan pendekatan sebagai seorang wanita," kata Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani.
Rini menerangkan, bahwa ketika rumah tidak layak huni dan sanitasi sudah diperbaiki, namun apabila pola hidup bersih tidak diterapkan, maka hal itu akan menjadi sia-sia.
Oleh sebabnya, TP PKK Surabaya juga mendukung pemkot dalam melakukan pendekatan-pendekatan sosial kepada masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih. Seperti di antaranya dengan mengajak masyarakat agar ketika membuang sesuatu supaya pada tempatnya.
ADVERTISEMENT
"Sehingga ketika pola hidup bersih sudah mantap di masing-masing keluarga, Insyaallah pasti mereka akan terbebas dari penyakit, terbebas dari stunting. Sehingga pola pendekatan melalui power of the emak-emak itu yang menjadi kekuatan kita," tandasnya.