Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Gandeng Kedutaan Inggris, Pemkot Surabaya Percantik Kalimas Timur dengan Mural
16 November 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan World Resource Institute (WRI) Indonesia mempercantik kawasan wisata Kalimas Timur, di Kecamatan Pabean Cantikan. Kawasan yang menjadi bagian dari tempat Wisata Kota Lama itu, kini dipercantik dengan mural.
ADVERTISEMENT
Kegiatan mural yang dikemas dalam acara “Pekan Kota Lama Surabaya” ini, adalah untuk mewujudkan sustainabilitas kawasan wisata Kota Lama Surabaya. Maka dari itu, dalam kesempatan ini, WRI Indonesia perwakilan dari Konsorsium II UK Pact, Kedutaan Besar Inggris ingin mendampingi Pemkot Surabaya untuk mewujudkan keberlanjutan wisata tersebut.
Camat Pabean Cantikan, Muhammad Januar Rizal mengatakan alasan adanya kegiatan ini adalah untuk pengembangan kawasan wisata Kota Lama. Bangunan yang dibuat mural hari ini, adalah Gedung PBI yang sebelumnya tidak terawat kini dihiasi dengan gambar berpola.
“Di Kalimas Timur ini ada beberapa bangunan cagar budaya, salah satunya yang saat ini dibuat mural adalah Gedung PBI, yang dulunya ada di bawah crane. Jadi ini suatu tempat bersejarah yang harus kita lakukan perbaikan dan pelestarian supaya masyarakat tahu arti dari Kalimas Timur,” kata Rizal, Sabtu (16/11).
ADVERTISEMENT
Adanya mural tersebut, Rizal menjelaskan, akan berdampak pada ekonomi masyarakat di sekitar Kalimas Timur. Gambar mural tersebut nantinya bisa dijadikan sebagai spot foto. Dengan begitu, maka akan semakin banyak warga yang berkunjung ke kawasan wisata Kota Lama sisi Kalimas Timur.
Rizal mengaku, adanya mural ini juga menuai respon positif dari masyarakat di wilayah Kelurahan Nyamplungan.
“Karena masyarakat melihatnya akan meningkatkan perekonomian. Maka dari itu kami mengajak partisipasi masyarakat untuk meramaikan Kalimas Timur,” ujar Rizal.
Rizal menyebutkan, kawasan ini terkoneksi kaya akan sejarah. Karena, tak jauh dari kawasan tersebut ada crane dan menara pemantau kapal pada zaman kolonial. Selain itu, kawasan Kalimas Timur adalah masuk kategori zona Melayu. Pada masa lampau, kawasan ini dihuni oleh mayoritas warga etnis Melayu.
ADVERTISEMENT
“Jadi ada menara yang memonitor kapal masuk, ada Langgar Gipo, dan pasar ikan, sehingga ini menjadi satu rangkaian. Ini adalah langkah awal pemkot untuk memperbaiki kembali wisata, khususnya di kawasan Surabaya utara, jadi tidak hanya di Gedung Internatio, tetapi juga ada di sini,” terangnya.
Di kesempatan ini, Urban Development Senior Program WRI Indonesia, Dimas Nu’man Fadhil mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkot Surabaya telah memberikan kesempatan untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan Kota Surabaya, salah satunya di bidang pariwisata. Dimas berharap, adanya mural di Kalimas Timur ini bisa menjadi tempat wisata yang berkelanjutan ke depannya.
“Kami ingin keberlanjutan keberlanjutan kota itu bisa lebih membumi dan mengakar di warga Kota Surabaya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT