Genjot Anak Muda Mau Punya Rumah, Ini yang Dilakukan Bank Syariah

Regional CEO BSI Region VIII Surabaya Jajang Abdul Karim. Foto: Masruroh/Basra

Sebuah riset memaparkan bahwa 65 persen Gen Z merasa tidak percaya diri untuk bisa membeli rumah. Hal ini karena sebanyak 80 persen dari mereka menganggap bahwa harga rumah sudah terlalu tinggi.

"Gen Z sekarang itu kan sukanya foya-foya ya, nggak mau punya rumah. Karena kalau punya rumah (harganya) mahal. Nah kami mempunyai program untuk Gen Z bisa punya rumah," ujar Regional CEO BSI Region VIII Surabaya Jajang Abdul Karim, saat ditemui Basra, Jumat (14/3).

Jajang melanjutkan, program tersebut adalah BSI Griya Simuda, dengan angsuran pembayaran yang disesuaikan dengan kemampuan Gen Z.

"Ini tenornya bisa jangka panjang, bisa 30 tahun. Dan angsurannya bisa disesuaikan dengan kemampuan mereka. Misalnya di tahun pertama pembayarannya sekian, nanti di tahun kedua jadi sekian, jadi berjenjang ya. Dan itu panjang, 30 tahun," terangnya.

"Sehingga mereka bisa tetap mengalokasikan (dana) untuk hobinya, tapi juga bisa investasi untuk rumah," sambungnya.

Selain sebagai upaya untuk mengajak Gen Z mau memiliki rumah, Jajang menuturkan jika program tersebut juga sebagai salah satu strategi untuk menggaet nasabah dari kalangan Gen Z.

"Profil demografi nasabah kami, Gen Z itu kurang lebih ada 30 persen. Jadi cukup tinggi ya. Kenapa begitu? karena kami mempunyai customer base salah satunya di kampus-kampus," tukasnya.