Konten Media Partner

Harapan Dhania, Salah Satu Pemilih Pemula di Pilkada Surabaya

21 September 2020 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ramadhania Gadis Yosnanda, anggota divisi perlindungan anak Forum Anak Surabaya (FAS). Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ramadhania Gadis Yosnanda, anggota divisi perlindungan anak Forum Anak Surabaya (FAS). Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Pilkada serentak akan digelar pada 9 Desember 2020. Momen ini menjadi pengalaman pertama bagi Ramadhania Gadis Yosnanda menyalurkan aspirasinya. Tak ayal, siswi kelas XII SMAN 1 Surabaya ini cukup antusias menyambut datangnya hari coblosan.
ADVERTISEMENT
"Pilkada nanti jadi pengalaman pertama nyoblos. Sempat nanya-nanya sama keluarga tata cara nyoblos itu seperti apa," ujar anggota divisi perlindungan anak Forum Anak Surabaya (FAS) ini kepada Basra, Senin (21/9).
Meski mengaku cukup antusias, namun Dhania harus menelan kekecewaan. Pasalnya, dia mengaku tak begitu mengetahui visi dan misi bakal calon pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang akan 'bertarung' pada Pilkada nanti.
Dhania mengaku hanya mengetahui wajah dari bakal paslon. Itu pun dia ketahui dari banner maupun pamflet yang bertebaran di jalanan. Hal serupa juga dialami teman-teman sebayanya.
"Tahu aja ini namanya siapa dan pasangannya siapa. Kan banyak banner di jalan-jalan. Soal visi dan misi mereka, saya tidak tahu sama sekali," tukas Dhania.
ADVERTISEMENT
Dhania berharap saat masa kampanye nanti, bakal calon pasangan itu mau secara terbuka menyampaikan visi dan misinya terutama yang menyangkut kepentingan anak-anak Surabaya.
Di mata Dhania, untuk kepemimpinan yang sekarang memiliki kepedulian yang cukup tinggi terhadap anak-anak. Ini terbukti dengan dibangunnya banyak taman bermain hingga lapangan sepakbola. Bahkan untuk kepentingan pendidikan anak-anak juga tidak luput dari perhatian.
"Di Balai Pemuda ada Rumah Bahasa, Rumah Matematika. Taman bermain juga banyak. Ini kan bukti kalau Wali Kota sekarang peduli dengan anak-anak," imbuh Dhania.
Namun ada hal yang menjadi sorotan Dhania, yakni tidak adanya pemeliharaan terhadap taman bermain yang telah dibangun. Sehingga ada beberapa sarana bermain yang kondisinya rusak dan tak bisa dipakai.
ADVERTISEMENT
"Sayang kan sudah dibangun bagus-bagus tapi tidak dirawat, jadinya malah rusak," keluhnya.
Dhania berharap ke depan akan makin banyak lagi sarana bermain untuk anak di Surabaya, tentunya dengan masa pakai yang lebih lama.