Konten Media Partner

Hidupkan Kembali Kegiatan Seni Rupa di Surabaya Lewat Pameran 'Batas Luar'

5 Juni 2023 9:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karya lukis QR berjudul 'Proklamasi' milik Mr D yang ditampilkan dalam pameran 'Batas Luar'. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Karya lukis QR berjudul 'Proklamasi' milik Mr D yang ditampilkan dalam pameran 'Batas Luar'. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sejumlah pelukis di Kota Surabaya unjuk karya dalam pameran bertajuk 'Batas Luar'. Digelar di Visma Gallery hingga 11 Juni mendatang. 'Batas Luar' merupakan tema eksentrik. Ada kisah tentang harapan dan upaya membangkitkan kembali posisi Surabaya sebagai pusat peradaban dan kesenian. Kehidupan seni rupa di Surabaya tidak kalah dengan di Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan Bali.
ADVERTISEMENT
Salah satu seniman yang unjuk karya dalam pameran tersebut adalah Doddy Hernanto atau yang lebih dikenal dengan nama Mr D. Dalam pameran 'Batas Luar' ini Mr D menampilkan karya lukis Quick Response (QR).
"Ada tiga lukisan QR yang saya tampilkan pada pameran kali ini. Masing-masing berjudul 'Surabaya', 'Soekarno', dan 'Proklamasi'," kata Mr D kepada Basra, Senin (5/6).
Lukisan karya Mr D berbeda dari karya lukis kebanyakan. Pasalnya, karya lukis Mr D dapat 'berbicara'. Saat penikmat lukisan melakukan scan pada lukisan Mr D maka akan terdengar pembacaan teks proklamasi oleh dua tokoh proklamator RI, Soekarno-Hatta. Atau akan muncul sejumlah informasi terbaru tentang Kota Surabaya saat pengunjung melakukan scan pada lukisan 'Surabaya'.
ADVERTISEMENT
"Lukisan yang saya tampilkan ini disertai tentang informasi terbaru terkait tema lukisan. Misalnya informasi terkini tentang kota Surabaya atau pun informasi terkini tentang Soekarno pada lukisan 'Soekarno'," jelasnya.
Lukisan QR terdiri atas rangkaian coding algoritma menembus batas luar melampaui zamannya. Namun mampu menyimpan akar sejarah bangsa dengan kecanggihan daya pikir penciptanya, Mr D.
Selain Mr D, seniman lain yang turut berpartisipasi dalam pameran ini di antaranya Agung Tato, Agus Koecink, Asri Nugroho, Benny Wicaksono, Ben Wong, Dhanoe, Dukan Wahyudi, Fabiola Natasha, Jenny Lee, Joni Ramlan, Jopram, Jumaadi, Laksmi Shitaresmi, Lini Natalini Widhiasi, LK Bing, Suvi Wahyudianto, Syalabi Asya, Vincent Prijadi Purnomo, dan Yoes Wibowo.
Ada pula karya dari seniman legendaris yang telah meninggal dunia namun tetap dikenang karyanya, yakni Amang Rahman Jubair, Hening Purnamawati, Ivan Hariyanto, Lim Keng dan Tedja Soeminar.
ADVERTISEMENT