Ini Kendala Jaringan Teknologi 5G Belum Merata di Indonesia

Konten Media Partner
15 Februari 2023 10:20 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia memasuki babak baru teknologi informasi. Sejak 2021, jaringan seluler 5G mulai beroperasi secara komersial di Indonesia. President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengungkapkan 5G berbeda dengan jaringan-jaringan lain. Menurutnya pembangunannya berbeda dengan 4G di mana bisa dibangun secara merata.
ADVERTISEMENT
"5G itu bergantung pada ekosistem. Untuk mempercepat (5G) kita membutuhkan device (perangkat). Kita butuh smartphone yang mendukung," ujar Vikram disela kunjungannya ke Surabaya, (14/2).
Menurut Vikram, perangkat smartphone yang mendukung 5G dapat mempercepat pemanfaatan teknologi 5G di Indonesia.
"Device yang mendukung akan mempercepat pemanfaatan teknologi 5G," imbuhnya.
Dalam kunjungannya ke Surabaya, Vikram juga mengungkapkan jika Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) telah menghadirkan layanan 5G di delapan kota di Indonesia, di antaranya Jakarta, Karawang, Bandar Lampung, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar dan Bali.
Teknologi 5G merupakan teknologi jaringan seluler generasi kelima yang memiliki kecepatan lebih tinggi dari teknologi 4G, yang saat ini umum digunakan masyarakat di Indonesia.
Menurut Laporan Global Suppliers Association (GSA) hingga akhir 2021, setidaknya 89 negara sudah mengimplementasikan 5G.
ADVERTISEMENT
Untuk kawasan Asia sendiri, Tiongkok tercatat sebagai negara dengan koneksi 5G terbanyak, mencapai lebih dari 384 juta masyarakat, disusul Jepang (25,15 juta), dan Korea Selatan (16,1 juta).