Ini Tiga Cara Dapatkan Vitamin dan Obat Gratis Untuk Pasien COVID-19 yang Isoman

Konten Media Partner
30 Juli 2021 11:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala biasanya akan memilih untuk isolasi mandiri (isoman) di rumah.
ADVERTISEMENT
Meski menjalani isoman di rumah, masyarakat tetap membutuhkan berbagai vitamin atau obat-obatan guna menjaga kondisi kesehatann mereka.
Lantas bagaimana masyarakat bisa mendapatkan obat-obatan selama isoman?
Menjawab hal itu, Laura Navika Yamani S.Si., M.Si., Ph.D., pakar epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) mengatakan ada beberapa cara agar masyarakat mendapat vitamin maupun obat-obatan selama isoman.
1. Manfaatkan Program Kemenkes
Laura mengatakan jika Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah menyediakan layanan konsultasi dan paket obat gratis bagi masyarakat terkonfirmasi positif COVID-19 yang menjalani isoman.
Hingga saat ini, program tersebut telah tersebar pada beberapa kabupaten atau kota di Pulau Jawa dan Bali.
Dalam menjalankan program tersebut, Kemenkes menjalin kerja sama dengan 11 platform telemedicine dan apotek Kimia Farma. Adapun 11 platform telemedicine tersebut diantaranya Halodoc, YesDok, Alodokter, Klik Dokter, SehatQ, Good Doctor, Klinikgo, Link Sehat, Milvik, Prosehat, dan Getwell.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kemenkes juga menjalin kerja sama dengan jasa pengiriman SiCepat untuk mengambil paket vitamin dan obat-obatan dari apotek Kimia Farma. Nantinya, paket vitamin dan obat-obatan tersebut akan dikirim ke alamat pasien sesuai data yang dimasukkan ke dalam website.
“Jadi masyarakat dapat memanfaatkan program dari Kemenkes dimana hanya perlu mengunjungi link https://isoman.kemkes.go.id dan memberikan data terkait kondisinya, apakah tergolong tanpa gejala atau bergejala ringan," ungkapnya, Jumat (30/7).
Laura mengungkapkan bahwa bantuan obat-obatan dan vitamin terbagi menjadi dua paket yang berbeda.
Untuk pasien tanpa gejala mendapatkan paket yang berisi berbagai macam vitamin seperti vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan Zinc. Sedangkan pasien dengan gejala ringan akan mendapatkan paket vitamin ditambah obat-obatan seperti Azitromisin, Oseltamivir, dan Parasetamol.
ADVERTISEMENT
"Vitamin yang diberikan tersebut berguna untuk mendorong sistem imun dalam tubuh agar mampu melawan virus COVID-19. Tapi perlu diketahui, bahwa obat-obatan tersebut bukan obat spesifik untuk COVID-19 atau antivirus SARS-CoV-2, melainkan untuk membantu meredakan gejala yang muncul karena terpapar COVID-19 dimana sifatnya adalah terapi suportif," jelasnya.
2. Melalui Jalur Puskesmas
Selain program gratis dari Kemenkes, masyarakat yang dinyatakan positif COVID-19 juga dapat melapor kepada pihak puskesmas. Biasanya, pihak puskesmas akan meminta bukti pemeriksaan COVID-19, kemudian melakukan peresepan dan memberikan obat-obatan yang dibutuhkan.
"Kalau program dari Kemenkes memang memanfaatkan teknologi. Jika terdapat masyarakat yang tidak terbiasa menggunakan gadget maka bisa menghubungi puskesmas terdekat," ucap Laura.
Menurut Laura, lingkup rukun tetangga (RT) maupun rukun warga (RW) juga dapat diberikan pasokan vitamin dan obat-obatan untuk meringankan beban kerja puskesmas.
ADVERTISEMENT
Sehingga, selain memberikan bantuan makanan, pihak RT dan RW juga memberikan support berupa vitamin kepada warganya yang melakukan isoman.
3. Melalui Donasi LSM atau Paket Berbayar
Selain kedua cara tersebut, Laura mengatakan bahwa saat ini sudah banyak lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memberikan donasi gratis kepada masyarakat yang menjalani isoman.
Menurutnya, bila memang ada bantuan seperti itu masyarakat juga dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan.
Tidak hanya itu, saat ini juga rumah sakit atau klinik yang menawarkan layanan telemedicine. Namun, masyarakat perlu mengeluarkan biaya karena layanan tersebut adalah layanan berbayar.
“Untuk saat ini seharusnya pergerakan sudah pada level komunitas bukan level individu. Jika ada yang terlihat bergejala tetapi masih beraktivitas di luar rumah maka masyarakat harus bisa mengedukasi agar orang tersebut mau melakukan pemeriksaan dan isoman," imbau Laura.
ADVERTISEMENT
Laura berharap masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 mau melaporkan kasusnya agar rantai penularan dapat dihentikan. Dia juga mengingatkan bahwa COVID-19 bukan penyakit aib yang harus disembunyikan.
"Jika ingin pandemi segera selesai maka salah satu caranya adalah 3T, testing, tracing, dan treatment. Isoman juga termasuk treatment. Kalau 3T tersebut berjalan dengan baik maka kita dapat mempercepat pengendalian pandemi COVID-19," pungkasnya.