Inilah Maria Apriliani Doktor Farmasi Unair Termuda di Usia 24 Tahun Ber-IPK 4

Konten Media Partner
3 Juni 2023 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maria Apriliani Gani.
zoom-in-whitePerbesar
Maria Apriliani Gani.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak menyia-nyiakan masa muda, itulah prinsip yang dipegang teguh oleh Maria Apriliani Gani. Perempuan kelahiran Minahasa, 9 April 1999 ini resmi menyandang gelar doktor ilmu farmasi di usia 24 tahun.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ia juga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik jenjang S3 Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dengan perolehan IPK sempurna, 4.00.
Maria bercerita, sejak menempuh studi S1, ia telah menaruh perhatiannya pada dunia penelitian. Ia juga kerap mengikuti berbagai ajang penelitian bergengsi tingkat nasional, hingga mendapatkan beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Ilmiah (PKPI) dari Kemendikbud-ristek.
Lewat beasiswa itu, Maria berkesempatan menapaki Negeri Ginseng untuk melakukan penelitian di Seoul National University selama enam bulan.
Tak hanya itu, ia juga diamanahi untuk mengerjakan proyek penelitian dengan University of Rennes, Prancis, dan mendapat bantuan mobilitas Séjour Scientifique de Haut Niveau (SSHN) dari Pemerintah Prancis.
Menurutnya, melakukan penelitian di luar negeri bukan perkara mudah. Ia sempat merasa kesulitan beradaptasi dengan budaya baru, meski akhirnya berhasil mengatasi.
ADVERTISEMENT
“Di sana saya bisa mengenal teknologi-teknologi baru yang belum ada di Indonesia. Saya juga banyak belajar mengenai kultur positif dan beberapa di antaranya saya terapkan di Indonesia,” ungkapnya.
Maria pun mengaku sangat senang dan bangga asal capaian tersebut. Pasalnya, ia berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu doktor termuda di Indonesia, tidak lama setelah perayaan ulang tahunnya yang ke-24.
“Lima hari setelah berulang tahun yang ke-24, saya diyudisium sebagai doktor baru di bidang Ilmu Farmasi. Saya sangat senang karena ini menjadi kado ulang tahun saya yang ke-24,” ucapnya.
Diketahui, dalam studi doktoralnya, Maria melakukan penelitian dan mengembangkan biomaterial berukuran nanometer untuk aplikasi defek tulang dengan tujuan mengatasi permasalahan mahalnya produk implan tulang impor di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Semoga hasil disertasi saya ini dapat menyumbang teori baru di bidang farmasi dan sekaligus dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia," tukasnya.