Inovatif! Ukur BB, Tinggi Badan, dan Lingkar Kepala Bayi Pakai Sensor Digital

Konten Media Partner
10 Oktober 2022 14:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Multiple Function Box, alat ukur antropometri dasar bayi dengan fitur digital ciptaan tim KKN Abmas ITS.
zoom-in-whitePerbesar
Multiple Function Box, alat ukur antropometri dasar bayi dengan fitur digital ciptaan tim KKN Abmas ITS.
ADVERTISEMENT
Pengukuran antropometri atau pengukuran tubuh dasar bayi biasanya meliputi Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), ukuran kepala, suhu bayi dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, di sejumlah Puskesmas pengukuran antropometri dasar bayi masih menggunakan metode konvensional.
Guna meningkatkan efisiensi pengukuran dan penghimpunan data, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang alat ukur antropometri dasar bayi secara otomatis dengan fitur digital bernama Multiple Function Box.
Ir Ahmad Fauzan ‘Adziimaa ST MSc selaku ketua tim mengatakan, alat tersebut mempunyai model dan dapat berfungsi sebagai tempat tidur bayi.
Fitur yang terpasang di antaranya dapat melakukan pengukuran antropometri dasar bayi dengan keempat variabel secara bersamaan, serta hasil pengukuran dapat dipantau melalui aplikasi Android.
"Komponen yang digunakan pada alat ini secara garis besar menggunakan sensor yang bekerja untuk mengukur besaran. Di antaranya ada sensor load cell yang berfungsi untuk mengukur berat bayi, sensor ultrasonik HC-SR04 untuk mengukur panjang dan lingkar kepala bayi, dan sensor MLX90614 untuk mengukur suhu bayi," ucapnya, Senin (10/10).
ADVERTISEMENT
Untuk memproses data, Fauzan menjelaskan, alat ini menggunakan Mikrokontroler Arduino Mega 2560. Sementara untuk menampilkan hasil pengukuran pada alat, ia menggunakan komponen Thin Film Transistor Liquid Crystal Display (TFT-LCD).
“Untuk mengirimkan data pada database terdapat ESP32 yang berfungsi sebagai pengirim data dari alat menuju interface android,” jelas dosen Departemen Teknik Instrumentasi ini.
Dalam membuat Multiple Function Box ia dan tim menggunakan material stainless dan akrilik. Material ini dipilih karena menyesuaikan standar yang berada di pusat kesehatan.
“Pada alas boks bayi juga terdapat spons yang dilapisi kulit sintetis sehingga tubuh bayi yang terbaring tidak mengenai alas yang keras, material tersebut juga dipilih karena mudah untuk dibersihkan,” tambahnya.
Cara kerja dari alat ini hanya dengan meletakkan bayi pada boks, setelah itu nilai dapat langsung ditampilkan pada LCD. “Hasil pengukuran langsung terkumpul dalam database dan dapat dipantau secara langsung melalui aplikasi Android,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Dengan hadirnya inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pengukuran antropometri terutama pada saat kegiatan posa pelayanan terpadu (posyandu), sehingga orang tua tidak perlu menunggu terlalu lama untuk melakukan pengukuran.
“Mungkin ke depannya bisa ditingkatkan akurasi dan inovasinya. Kami juga akan mengedukasi pusat kesehatan lainnya agar manfaat dari alat ini bisa dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat," pungkasnya.