Konten Media Partner

Kanker Payudara di Usia Muda Lebih Agresif, Skrining Dini Perlu Dilakukan

6 Februari 2023 10:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Saat ini, tren kasus kanker payudara tidak hanya dialami para wanita dengan usia 50 tahun ke atas. Bahkan, wanita dengan usia produktif (30 tahun ke atas) juga memiliki risiko kanker payudara.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan, tingkat produktivitas wanita di usia tersebut meningkat, sehingga tingkat stres juga lebih tinggi.
"Nah, stres yang lebih tinggi ini bisa jadi salah satu penyebab eksternal dari kanker payudara," kata dr. Sahar Bawazeer, Sp.B pada Basra, Senin (6/2).
dr. Sahar menyebut, kanker payudara pada wanita usia muda itu lebih agresif daripada pada mereka yang sudah menopause. Pasalnya, pada usia perimenopause itu lebih kanker menjadi lebih agresif. "Tingkat kekambuhan tinggi, tingkat penyebaran juga tinggi," sebutnya.
Guna mencegah hal itu, dokter spesialis bedah umum dan payudara dari MedicElle Clinic Surabaya ini mengingatkan akan pentingnya melakukan skrining dini. Baik dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) atau SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) oleh dokter.
ADVERTISEMENT
"Makanya itu secara internasional, batas usia untuk skrining itu dipercepat. Usia 40 tahun sudah bisa mulai skrining, mau ada riwayat atau tidak dia harus skrining," ucapnya.
"Apalagi kalau dia ada riwayat di keluarganya, dia lebih mudah berisiko. Dan harus mulai skrining. Paling enggak dia usia sebelum 40 tahun sudah skrining," tambahnya.
Menurut dr. Sahar, dengan dilakukannya skrining secara dini, maka pengobatannya juga bisa segera dilakukan, sehingga tingkat kesembuhan jauh lebih tinggi.
"Karena tingkat keberhasilan kanker payudara itu terletak pada skriningnya, deteksi dininya. Tujuannya untuk kita tahu kanker payudara itu, diketahui atau dideteksi pada stadium awal. Kalau stadium awal dia datang ke kita, tingkat kesembuhannya jauh lebih tinggi," tukasnya.
Diketahui, berdasarkan data Globacon tahun 2020, jumlah kanker payudara menempati urutan pertama dengan jumlah 68.858 kasus atau dengan persentase 16,6% dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
ADVERTISEMENT