news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kecanggihan Radioterapi Berteknologi VMAT dalam Pengobatan Kanker Payudara

Konten Media Partner
22 November 2022 16:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecanggihan Radioterapi Berteknologi VMAT dalam Pengobatan Kanker Payudara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Radioterapi merupakan salah satu penanganan medis yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit kanker, tak terkecuali kanker pada payudara.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana tahapan pengobatan radioterapi untuk kanker payudara?
Menjawab hal itu, dr Dyah Erawati Sp.Rad (K) Onk Rad, mengatakan, radioterapi adalah pengobatan medis dengan menggunakan sinar peng-ion (sinar X) atau partikel lainnya, yang ditujukan pada target kanker-nya dengan dosis maksimal tetapi harus minimal di jaringan yang normal di sekitarnya.
"Tujuan radioterapi ada dua, yakni kuratif untuk menyembuhkan, dan paliatif untuk mengurangi gejalanya pada pasien dengan stadium lanjut," ucapnya pada Basra, Selasa (22/11).
Tahapan Radioterapi
Dokter spesialis onkologi radiasi di Adi Husada Cancer Center ini menjelaskan, pertama dokter akan memberikan edukasi kepada pasien terkait radioterapi. "Dokter menjelaskan kepada pasien apa itu radioterapi, apa manfaatnya dan apa efek sampingnya," jelasnya.
Setelah pasien mengetahui dan menyetujui menjalani proses radioterapi, pasien bertemu dokter untuk melakukan diskusi terkait penentuan indikasi, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya yaitu tahap CT simulator, proses penentuan radiasi dengan CT scan untuk perencanaan radiasi, sehingga target radiasi dapat ditentukan se-akurat mungkin.
"Waktu di CT Simulator ini, posisi pasien waktu perencanaan harus sama dengan posisi pasien waktu radiasi. Tidak boleh pasien itu waktu CT Simulator dan radiasi posisinya berubah," ungkapnya.
Setelah proses CT simulator, hasilnya akan dikirim ke perencanaan radiasi. Dalam hal ini, dokter dan tim membuat pola perencanaan radiasi.
Dokter akan menentukan targetnya di mana, organ-organ di sekitar dilakukan contouring. Lalu ke ahli fisika untuk membuat perencanaan radiasi.
"Setelah ahli fisika selesai membuat perencanaan akan diajukan ke dokter. Kalau sudah acc semua, pasien dipanggil untuk melakukan simulator untuk mengepaskan hasil perencanaan tim untuk pasien," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Umumnya, radiasi diberikan setiap hari seminggu lima kali, dengan posisi yang sama. "Selama radiasi, pasien tidak dibiarkan begitu saja. Mereka tetap dikontrol sama radiografer dan perawat-nya. Kadang bertemu juga dengan dokter. Setelah 5 kali radiasi harus kontrol ke poli klinik untuk pemeriksaan fisik dan laboratorium," kata dr Dyah.
Dalam proses radiasi sendiri, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan. Misalnya saja di Adi Husada Cancer Center (AHCC) menghadirkan teknologi VMAT. Yakni teknik pemberian radiasi yang dilakukan dalam bentuk volumetric sehingga mampu mengikuti volume tumor dan dapat meminimalisir paparan dosis radioterapi ke organ sehat di sekitar tumor.
"VMAT biasanya digunakan untuk payudara yang sisi kiri. Karena di sisi kiri ada jantung. Tapi tidak untuk semua pasien. Kita sebagai dokter onkologi akan membuat perencanaan itu, mana yang terbaik buat pasien," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Efek Samping Radioterapi
Terkait efek samping radiasi, dr Dyah menuturkan, jika radiasi mempunyai efek lokal dan sistemik.
"Kalau lokal biasanya di daerah sekitar payudara yang paling kelihatan adalah perubahan warna kulit. Karena sinar itu masuk kan menembus kulit, itu pasti terjadi perubahan warna kulit. Kalau efek sistemik itu kadang pasien merasa cepat lelah, demam, kemudian terjadi perubahan sel-sel darah misalnya HB-nya bisa turun," tuturnya.
Bahkan, setelah melakukan proses radiasi, pasien bisa beraktivitas secara normal. "Efek samping akan menghilang kurang lebih dua bulan pascaterapi, pasien boleh beraktivitas, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi tubuhnya. Selama radiasi diet harus seimbang juga. Pasien kanker harus menjalani pengobatan apa pun harus dengan ikhlas dan senang hati. Biasanya tubuh akan kuat dan efek samping bisa berkurang," tukasnya.
ADVERTISEMENT