Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Kisah Anas dan Anies, Si Kembar Penghafal 30 Juz Al-Qur'an dan 500 Hadis
27 April 2020 12:49 WIB
ADVERTISEMENT
Al-Qur'an bagi umat Islam ibarat panduan kehidupan. Mengamalkan isi Al-Qur'an ibarat berjalan di atas tali Allah yang sangat kokoh dan tak akan rapuh.
ADVERTISEMENT
Para penghafal Al-Qur'an pun diberi Allah hak-hak yang istimewa. Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال : بأخذ ولدكما القرآن
"Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran." (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani)
ADVERTISEMENT
Berangkat dari cita-cita menghadiahkan mahkota untuk kedua orang tuanya kelak di surga, Khoirul Anies Abror dan Khoirul Anas Abror dalam waktu 8 bulan sudah mampu menghafal 30 juz Al-Qur'an.
Bahkan remaja kembar asal Kabupaten Paser, Kalimantan Timur ini juga sudah menghafal 500 hadis dari kitab Arbain dan Riyadhus Sholihin.
"Kami tertarik menghafal Al-Qur'an sejak SD. Motivasinya karena kami ingin memberikan hadiah mahkota untuk kedua orang tua kami di surga, dan untuk mencari ridho Allah," kata Anies dan Anas yang belajar menghafal Al-Qur'an di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Daarul Huffazh Surabaya, Minggu (26/4).
Anies dan Anas merupakan remaja kelahiran 19 Februari 2004. Setiap hari, remaja kembar ini akan menyetorkan hafalannya sebanyak 3 kali yaitu setelah tahajud, selepas asar, dan selepas isya.
ADVERTISEMENT
"Setoran hafalan setelah tahajud dan selepas subuh adalah setoran ziyadah atau tambahan. Sedangkan setoran selepas isya adalah setoran murojaah (mengulang)," kata Ustazah Kholishotul Qolbiyyah, Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Daarul Huffazh Surabaya.
Saat menghafal Al-Qur'an, Anies dan Anas saling membantu dengan menyimak bacaan satu sama lain, dan membenarkan bila ada bacaan saudaranya yang keliru.
Salah satu cara yang dipakai Anas dan Anies saat menghafal adalah menggunakan metode 'Qolbiy' yang diambil dari pembuatnya, Kholishotul Qolbiyyah.
Metode Qolbiy punya beberapa tahapan yaitu, hafalkan dulu 1 ayat sampai benar-benar hafal, dan jangan beralih ke ayat berikutnya sebelum hafal.
Bila ayat pertama sudah hafal, hafalkan ayat kedua sampai benar-benar hafal, lalu gabungkan ayat pertama dan kedua sampai hafal.
ADVERTISEMENT
"Begitu juga di ayat berikutnya, sampai hafal semuanya. Sekali setor hafalan, Anies dan Anas akan setor satu halaman," kata Ustazah Lis, sapaan Kholishotul pada Basra.
Salah satu cara lain agar cepat menghafal Al-Qur'an adalah dengan memberi nada pada bacaan.
"Nada lagu untuk bacaan Al-Qur'an disebut naghom. Sudah ada 8 bentuk variasi nada (naghom) yang Insya Allah sesuai dengan pakem yang dibolehkan dalam islam," kata Ustazah Lis.
Saat ditanya apa cita-cita remaja berusia 16 tahun ini saat dewasa nanti, Anis menyatakan ingin menjadi seorang ulama. "Cita-cita saya ingin jadi presiden yang hafal Al-Qur'an dan amanah," kata Anas.