Konten Media Partner

Kisah Influencer Surabaya Berjuang Lawan Kanker Payudara Stadium 4 di Usia Muda

28 Oktober 2024 7:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Claudia. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Claudia. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Tak pernah terlintas sedikitpun dalam benak Claudia (27), seorang influencer di Surabaya, akan divonis kanker payudara stadium 4 di usia 26 tahun. Apalagi ia mengaku telah rutin mengkonsumsi makanan sehat sejak kecil. Namun vonis itu merupakan kenyataan pahit yang harus diterima perempuan yang kesehariannya berprofesi sebagai Makeup Artist (MUA) ini.
ADVERTISEMENT
Semua berawal saat Cia, demikian ia kerap disapa, mengalami benjolan pada salah satu payudaranya. Saat itu Cia mengaku mengabaikan benjolan yang muncul pada payudara di sebelah kiri itu.
"Pas ada benjolan itu memang nggak langsung periksa. Sempat Cia biarkan karena kan enggak sakit, dan Cia mikirnya nanti akan hilang sendiri benjolan itu," ungkap CIA, saat ditemui Basra disela acara peringatan Bulan Kanker Payudara di Surabaya, (27/10).
Namun bukannya menghilang, benjolan tersebut justru kian membesar. Cia pun merasa panik dan memutuskan memeriksakan diri ke dokter. Meski demikian Cia masih belum menganggap jika benjolan tersebut merupakan gejala dari kanker payudara.
"Enggak ada (kepikiran) kalau itu kanker payudara. Karena dari keluarga secara langsung memang tidak ada gen kanker ya," terang Cia.
ADVERTISEMENT
Hingga vonis mengerikan itu datang. Kanker payudara stadium akhir, vonis inilah yang diberikan dokter atas benjolan yang dialami Cia. Mendengar vonis tersebut, dunia Cia serasa runtuh, apalagi Cia sedang di puncak kariernya sebagai seorang MUA kenamaan di Surabaya. Cia menduga pemicu utama dari kanker payudaranya itu karena stres dan depresi berat.
Sempat terpuruk usai vonis tersebut, Cia memutuskan untuk bangkit dan berjuang melawan kanker payudara yang diidapnya. Dukungan dari keluarga terutama sang mama, menjadi motivasi kuat Cia untuk bangkit.
Memutuskan berjuang melawan kanker payudara, Cia mulai menjalani serangkaian pengobatan. Mulai dari kemoterapi hingga masektomi (pengangkatan salah satu payudara). Hal terakhir ini harus ditempuh Cia mengingat sel kanker sudah menyebar ke mana-mana.
ADVERTISEMENT
"Harus masektomi karena sel kanker sudah menyebar," tukasnya.
Hidup dengan satu payudara awalnya terasa berat bagi Cia. Rasa percaya diri Cia sebagai seorang perempuan sempat terhempas. Namun keinginan kuat untuk bisa sembuh menjadi motivasi Cia sedikit demi sedikit menumbuhkan kembali rasa percaya dirinya.
Setahun lebih berjuang melawan kanker payudara, Cia masih rutin menjalani kemoterapi hingga kini. Cia pun tak menyembunyikan riwayat kanker payudara yang dimilikinya. Bahkan ia bagikan kisahnya melalui media sosial. Kisah Cia pun viral di media sosial.
Tak ingin banyak perempuan mengalami nasib seperti dirinya yang harus mengidap kanker payudara di usia muda, Cia memutuskan untuk menjadi konten kreator dengan berbagi kisah hidupnya.
"Sering bikin video tentang apa yang dialami Cia, tentang kanker payudara dan pentingnya deteksi dini," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Berbagai video inspiratif yang diunggah Cia di media sosial tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat. Bahkan kini Cia menjadi tempat curhat bagi banyak perempuan muda di Surabaya terutama terkait masalah kesehatan. Cia juga cukup aktif mengikuti kegiatan kampanye terkait kanker payudara.
"Banyak yang curhat ke Cia, mereka nanya kalau misalnya tumbuh benjolan di payudara itu mesti ngapain, dan lain sebagainya, kayak gitu-gitu sih," ujarnya.
Menilik perjalanan hidupnya, Cia berharap para perempuan terutama mereka yang masih muda lebih peduli akan kesehatan.
"Terapkan gaya hidup sehat dan jangan lupa untuk melakukan deteksi dini kesehatan," tegasnya.