Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Kisah Suharmono, Sastrawan di Surabaya yang Telah Berkarya Selama 50 Tahun
30 Juni 2024 8:10 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Para sastrawan Indonesia yang berkarya dan berkecimpung di Komunitas Sastra mendapatkan angin segar dengan adanya penghargaan dari Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penghargaan tersebut berupa Bantuan Pemerintah bidang kebahasaan dan kesusastraan: penguatan komunitas sastra. Penghargaan ini diberikan kepada para sastrawan nasional yang bertaraf internasional, seperti Taufik Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, Goenawan Soesatyo Mohamad, D. Zawawi Imron, Seno Gumira Ajidarma, dan beberapa tokoh sastrawan Indonesia.
Salah satu tokoh yang menerima penghargaan yakni, Dr. Suharmono Kasiyun, M.Pd., dosen Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), yang diberi penghargaan di bidang kebahasaan dan kesusastraan tahun 2024.
Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi dan kontribusi luar biasa selama kurang lebih 50 tahun dalam berkarya di bidang sastra dan memperkuat serta memajukan komunitas sastra di Indonesia.
Dr. Suharmono Kasiyun dikenal sebagai sosok yang aktif dalam dunia kesusastraan. Beliau telah menulis berbagai karya sastra yang diakui baik di tingkat nasional maupun internasional, salah satunya karya Den Bagus (novel) pernah menjadi juara harapan sayembara Roman Dewan Kesenian Jakarta tahun 1980.
ADVERTISEMENT
Kontribusinya tidak hanya terbatas pada penulisan, tetapi juga mencakup pembinaan komunitas sastra melalui berbagai program pelatihan dan seminar yang ia inisiasi.
Dalam kesehariannya, Suharmono juga aktif mengajar dan membimbing mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) untuk mencintai dan mengembangkan sastra Indonesia.
Suharmono mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Dia menekankan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk seluruh komunitas sastra, sastrawan, dan akademisi yang telah bekerja sama dengannya.
“Saya merasa terhormat menerima penghargaan ini. Ini adalah hasil dari kerja keras dan kolaborasi banyak pihak. Saya berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mempromosikan sastra Indonesia agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Mari kita bersama-sama terus memperkuat komunitas sastra kita,” ujar pria kelahiran Ponorogo tanggal 19 Maret 1953, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Suharmono berharap generasi muda dapat lebih mencintai sastra Indonesia dan terus berinovasi dalam menciptakan karya-karya baru yang dapat membawa nama Indonesia di kancah internasional.
"Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan para sastrawan dan komunitas sastra di Indonesia akan semakin kuat dan mampu menghadapi tantangan zaman. Peran sastra dalam melestarikan nilai-nilai budaya bangsa melalui karya-karya bermutu diharapkan akan terus berlanjut dan semakin berkembang," ungkapnya.
Suharmono menambahkan, melalui dukungan dan penghargaan seperti ini, diharapkan sastra Indonesia akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan budaya dan pendidikan di Indonesia.
"Melalui penghargaan ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam bidang yang mereka geluti," pungkasnya.