Konten Media Partner

Kulit Menghitam, Ginjal Bocor, Tremor, Efek Kosmetik Bermerkuri dan Hidrokuinon

27 Juli 2021 7:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
webinar “See You with Healthy Skin, See You with Safe Beauty Product” yang digelar Pengabdian Masyarakat (pengmas) BEM Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (Unair) (24/7).
zoom-in-whitePerbesar
webinar “See You with Healthy Skin, See You with Safe Beauty Product” yang digelar Pengabdian Masyarakat (pengmas) BEM Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (Unair) (24/7).
ADVERTISEMENT
Tak sedikit perempuan yang memasang standar kecantikan adalah berkulit putih. Akibatnya, tren penggunaan kosmetik berbahaya pun semakin gencar dan efek yang ditimbulkan juga tak main-main.
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. dr. Dhelya Widasmara Sp.KK, (K) FINSDV, penggunaan kosmetik tanpa pengawasan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menimbulkan kontaminasi bakteri, iritasi, dan jerawat parah.
“Pemakaian hidrokuinon yang berlebih (diatas 10%) dapat mengakibatkan okrosis eksogen. Awalnya, akan terlihat seperti flek-flek yang semakin lama semakin menghitam. Sebenarnya, hidrokuinon boleh dipakai, tetapi atas resep dan pengawasan dari dokter. Karena gold standard therapy flek memang hidrokuinon,” kata Dr Dhelya dalam webinar “See You with Healthy Skin, See You with Safe Beauty Product” yang digelar Pengabdian Masyarakat (pengmas) BEM Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (Unair) (24/7).
Penyalahgunaan kosmetik, kata Dr Dhelya, juga dapat menyebabkan leukoderma yaitu munculnya bintik-bintik putih di wajah. Leukoderma dapat disebabkan karena penggunaan steroid yang terlalu lama tanpa pengawasan dokter. Selain itu, penggunaan body lotion pemutih dapat menimbulkan guratan merah striae rubra. Jika telah timbul striae rubra, kulit akan sulit kembali ke kondisi awal.
ADVERTISEMENT
Alumni Unair tersebut juga menjabarkan tentang bahayanya penggunaan kosmetik palsu dan ilegal yang mengandung merkuri. Penggunaan merkuri dapat menyebabkan penyakit ginjal, kanker ginjal, sindrom nefrotik (ginjal bocor), dan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, diare.
“Merkuri juga dapat menyebabkan neurotoksis. Seperti sering tremor, sakit kepala, bahkan sering cemas dan depresi,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, merkuri juga dapat menyebabkan kanker dan gangguan hormonal seperti, infertilitas, kecacatan janin, retardasi mental, gangguan memori. Ia berpesan, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu tentang kosmetik-kosmetik yang akan digunakan selama hamil.
Ia juga menyampaikan, langkah pertama yang dapat dilakukan jika telanjur menggunakan kosmetik palsu dan illegal adalah menghentikan pemakaiannya. Kemudian, ganti dengan produk yang terdaftar di BPOM, lalu jalankan hidup sehat. Terakhir, konsultasikan dengan dokter kulit.
ADVERTISEMENT
Dr Dhelya juga membagikan tips memilih kosmetik dan kosmeseutikal yang aman. Memastikan kemasan tidak rusak dan tersegel, tidak mudah tergiur dengan klaim yang berlebihan, dan pastinya terdaftar di BPOM.
“Waspada terhadap produk-produk yang tidak memiliki izin BPOM, tidak mencantumkan alamat pabrik dan kandungan produk, produk yang memiliki konsentrasi pekat dan lengket, berbau menyengat, berwarna terang, dan memiliki hasil instan,” tutupnya.