Mammografi 3D, Teknologi Terkini untuk Deteksi Dini Kanker Payudara

Konten Media Partner
10 Februari 2023 8:35 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mammografi 3D, Teknologi Terkini untuk Deteksi Dini Kanker Payudara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertanyaan:
Halo dokter, saya perempuan 38 tahun. Saya ingin bertanya. Ibu saya didiagnosis kanker payudara. Apakah benar, jika di dalam keluarga mempunyai riwayat kanker payudara, maka keturunannya juga berisiko terkena kanker payudara juga. Lantas, skrining apa yang bisa saya lakukan untuk mendeteksi adanya kanker payudara? Bagaimana persiapannya, dan apakah ada efek samping? (Clara, Surabaya).
ADVERTISEMENT
Jawaban:
Terima kasih untuk pertanyaannya. Jadi, jika di dalam keluarga ada yang mempunyai riwayat kanker payudara, terutama keluarga yang berhubungan secara langsung atau turunan pertama berisiko terkena kanker payudara juga.
Untuk mendeteksi adanya kanker payudara sejak dini di dalam diri kita, diperlukan skrining payudara rutin. Skrining payudara sendiri bermacam-macam, bisa dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri), lalu SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) dan pemeriksaan penunjang lain.
Selain pemeriksaan penunjang seperti USG payudara, pemeriksaan laboratorium penanda tumor dan genetika kanker. Pemeriksaan penunjang untuk skrining payudara lainnya adalah mammografi.
Mammografi merupakan pencitraan dengan sinar X-ray untuk mendeteksi pertumbuhan atau perubahan abnormal pada jaringan payudara. Dengan mammografi kita dapat mengetahui adanya kalsifikasi dan tumor yang belum tampak pada pemeriksaan fisik maupun pada pemeriksaan penunjang lain.
ADVERTISEMENT
TIngkat sensitivitas pemeriksaan payudara bisa meningkat sampai 90-95% jika USG Payudara dan Mammografi dilakukan keduanya.
Saat ini, ada teknologi terbaru bernama DBT (Digital Breast Tomosynthesis) atau yang dikenal dengan mammografi 3D. Dengan mammografi 3D, kita dapat memeriksa payudara dari berbagai sudut dan berbagai layer/ lapisan, sehingga gambar yang dihasilkan lebih jelas dan tidak tertumpuk.
Keunggulan lain dari Mammografi 3D ini adalah sensitivitas yang lebih tinggi daripada Mammografi 2D, meningkatkan angka deteksi dini hingga 27-50 persen, dapat mendeteksi kalsifikasi yang sangat kecil, hingga dapat menemukan keganasan pada stadium yang sangat dini. Selain ini Mammografi 3D juga lebih sensitif dan jelas untuk pemeriksaan payudara yang padat yang rata-rata dimiliki perempuan Asia.
Mammografi 3D juga bisa mengambil gambar secara melingkar 180⁰ dan dalamnya bisa terlihat dengan cukup jelas. Tidak hanya dari satu sisi, atas atau bawah saja.
ADVERTISEMENT
Mammografi itu cepat, mudah dan bisa diakses oleh banyak orang. Pemeriksaan ini, paling cepat dan akurat dibandingkan lainnya. Waktu pengerjaannya tidak sampai 10 menit.
Terkait persiapan sebelum melakukan mammografi, biasanya kita sarankan dilakukan minimal 10 hari sejak haid hari pertama. Kenapa? Karena pada waktu haid, jaringan payudara kita bengkak karena ada proses hormonal. Kadang juga sakit atau nyeri ketika dipegang. Hal ini untuk menghindari pembacaan yang kurang akurat yang bisa mempengaruhi hasilnya dan agar lebih nyaman (tidak nyeri) saat pemeriksaan.
Lalu tidak sedang hamil, dianjurkan mengenakan pakaian yang mudah dilepas, tidak menggunakan perhiasan (kalung) di area dada, jangan menggunakan deodoran, bedak, lotion atau parfum di payudara dan area ketiak. Karena, pemakaian tersebut mungkin akan tertangkap dan bertumpuk dengan jaringan payudara pada hasil Mammografi.
ADVERTISEMENT
Untuk prosedurnya, awalnya payudara dan tubuh akan diposisikan dulu oleh petugas. Jika sudah pas, alat mammografi akan otomatis bergerak mengambil gambar dari berbagai sudut.
Mammografi bekerja dengan menggunakan radiasi, tapi radiasinya sangat kecil. Dan radiasi yang dikeluarkan sudah diperiksa dan sudah dipastikan oleh badan pengawas tertentu terkait dosis yang aman untuk tubuh manusia. Dan itu kalau dilakukan 3-6 bulan sekalipun masih aman dan tidak mengakibatkan keganasan.
Mammografi sendiri tidak mengakibatkan efek samping, hanya rasa sedikit kurang nyaman. Tapi itu tergantung dari masing-masing individu. Yang penting pasien kooperatif saja, Insyaallah bisa berlangsung cepat dan nyaman.
Banyak orang beranggapan bahwa mammografi itu sakit. Padahal teknologi terbaru mammografi yang dimiliki MedicElle Clinic Surabaya sudah dilengkapi sistem elastic paddle sehingga lebih nyaman dan tidak nyeri saat pemeriksaan.
Skrining dengan mammografi dapat dimulai oleh wanita sejak usia 40 tahun. Jika wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara dan berisiko tinggi, skrining mammografi bisa dimajukan sejak usia 35 tahun. Karena tren usia penderita kanker payudara saat ini semakin muda. Sebaiknya skrining payudara rutin dilakukan 1 tahun sekali.
ADVERTISEMENT
Bagi ibu menyusui (busui) juga boleh melakukan skrining payudara dengan mammografi. Sebaiknya dilakukan saat payudaranya kosong. Jadi ASInya dikeluarkan dulu 15-30 menit sebelum pemeriksaan.
Karena saat ini, wanita usia produktif banyak yang terkena kanker payudara, maka dari itu melakukan skrining rutin sangat dianjurkan walau sehat dan tidak ada keluhan pada payudara.
Jangan bilang saya periksa, saya skrining, nanti ketahuan sakit. Tapi bilang, saya skrining karena saya sehat dan saya tidak mau sakit berat. Karena pada stadium dini tidak bergejala, Anda sehat dan cara Anda mempertahankan kesehatan Anda itu dengan skrining. Dan jika diketahui sejak dini, maka itu bisa diatasi lebih dini juga, sehingga angka kesembuhan juga tinggi.
Skrinning payudara dengan mammografi 2D dan 3D dapat dilakukan di MedicElle Clinic Surabaya. Tidak perlu takut dan malu untuk skrining payudara karena
ADVERTISEMENT
MedicElle Clinic merupakan klinik khusus wanita pertama dan satu-satunya di Surabaya dengan semua tenaga medisnya wanita.
MedicElle Clinic melayani medical check up, dokter spesialis bedah dan payudara, dokter spesialis kandungan, dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik (kanker dan kelainan darah), dokter spesialis anak, dokter gigi umum dan spesialis konservasi gigi, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis rehabilitasi medik serta dokter umum. Melibatkan dokter ahli dan pengalaman dengan teknologi modern dan berkualitas bagi pasien.
Narasumber:
dr. Sahar Bawazeer, Sp.B
(Dokter Spesialis Bedah Umum dan Payudara di MedicElle Clinic Surabaya)