Masalah Kulit yang Dapat Dialami Lansia dan Cara Mengatasinya

Konten Media Partner
23 Oktober 2023 17:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kulit kering pada lansia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kulit kering pada lansia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seiring bertambahnya usia dan memasuki lanjut usia, kita dihadapkan pada berbagai tantangan masalah kesehatan. Di antaranya adalah keluhan nyeri sendi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, katarak dan gangguan pendengaran.
ADVERTISEMENT
"Kesehatan kulit pada lansia juga harus diperhatikan. Ada banyak hal yang dapat terjadi pada proses penuaan kulit," tukas dr. Hasnikmah Mappamasing, M. Kes, Sp.DVE, Subsp.DT, FINSDV, FAADV, Ketua Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen/KSM Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Senin (23/10).
Hal-hal yang dapat terjadi pada proses penuaan kulit di antaranya:
1. Perubahan struktur dan penurunan fungsi
2. Penurunan jumlah kolagen dan elastin
3. Penipisan lapisan epidermis kulit
4. Penurunan produksi keringat dan minyak di kulit
"Perubahan-perubahan tersebut membuat lansia rentan mengalami gangguan pada kulit di antaranya kulit menjadi mudah cedera, rentan mengalami gangguan pembuluh darah, dan penyembuhan luka lebih lama," jelasnya.
Hasnikmah melanjutkan, banyaknya permasalahan yang muncul saat proses penuaan kulit, mendorong pihaknya gencar melakukan kegiatan Pengmas berupa sosialisasi kepada masyarakat.
kegiatan Pengmas yang diselenggarakan Departemen/KSM Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo Surabaya berkolaborasi dengan Departement of Dermatology Khmer-soviet Friendship Hospital.
"Masalah paling sering pada kulit lansia adalah Xerosis kutis atau kulit kering. Kulit kering merupakan kondisi kulit yang mengalami kekurangan kandungan air pada lapisan kulit. Kondisi tersebut sering terjadi pada lansia akibat menurunnya aktivitas kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta menurunnya jumlah pelembap alami kulit atau kondisi penyakit lainnya," paparnya.
ADVERTISEMENT
Kasus xerosis kuris sendiri menempati urutan ke-5 kasus terbanyak kunjungan poliklinik kulit kelamin divisi umum dan geriatri RS Dr. Soetomo pada bulan Januari-September 2023.
Ada pun gejala kulit kering adalah gatal dengan tampakan mulai dari kemerahan, kulit bersisik, hingga kulit pecah pecah yang sering ditemukan terutama pada area tungkai bawah dan panggul.
"Apabila kulit yang gatal dan kering digaruk, akan rentan terjadi perlukaan atau infeksi kuman pada kulit. Sehingga lansia membutuhkan perawatan kulit dasar untuk sehari-hari. Oleh karena itu kami cukup gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat," tukasnya.
'Kulit Sehat di Usia Senja' adalah tema yang diangkat dalam kegiatan Pengmas yang diselenggarakan Departemen/KSM Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo Surabaya berkolaborasi dengan Departement of Dermatology Khmer-soviet Friendship Hospital.
ADVERTISEMENT
Hasnikmah mengungkapkan, dalam kegiatan Pengmas tersebut pihaknya juga mensosialisasikan tentang perawatan kulit wajah untuk lansia.
Berikut ini langkah-langkah memakai produk perawatan kulit wajah untuk lansia:
1. Pada pagi hari, cuci wajah dengan pembersih wajah, kemudian mengoleskan pelembap wajah dan juga tabir surya dengan minum SPF 30 untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari.
2. Pada malam hari, cuci wajah dengan pembersih wajah, kemudian mengoleskan pelembap wajah dan gunakan krim malam yang mengandung bahan aktif retinoid.
Ada pula tambahan perawatan kulit wajah yang dapat digunakan misalnya toner, serum dan tindakan oleh dokter spesialis DVE (Dermatologi, Venereologi dan Estetik) sesuai kebutuhan (seperti mikrodermabrasi, peeling, laser, botok, filler dan lainnya).
Selain itu, faktor nutrisi juga sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Kita perlu mengkonsumsi antioksidan setiap hari. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralisir radikal bebas sehingga mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker dan lainnya. Antioksidan dapat ditemukan pada vitamin, mineral dan astaxanthin.
2. Vitamin A meningkatkan produksi kolagen sehingga mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan. Kita membutuhkan 650RE (Retinol Ekuivalen) vitamin A setiap harinya. Vitamin A dapat kita peroleh dari telur, susu, keju, ubi, sereal, wortel, brokoli dan mangga.
3. Vitamin C meningkatkan produksi kolagen sehingga meningkatkan elastisitas dan kekencangan kulit. Kita membutuhkan 90mg vitamin C setiap harinya. Vitamin C dapat kita peroleh dari buah jeruk, nanas, stroberi, mangga, paprika, tomat dan sayuran hijau.
4. Vitamin D mempercepat penyembuhan luka, mendukung sistem kekebalan kulit, melindungi terhadap peradangan, membantu mengurangi munculnya jerawat. Kita membutuhkan 20mcg vitamin D setiap harinya. Vitamin D dapat kita peroleh dari ikan salmon, tuna, telur, susu, paparan sinar matahari.
ADVERTISEMENT
5. Vitamin E merupakan antioksidan kuat untuk membantu melembapkan kulit, sehingga mengurangi munculnya garis halus dan kerutan. Kita membutuhkan 15mcg vitamin E setiap harinya. Vitamin E dapat kita peroleh dari brokoli, bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, mangga, kiwi dan alpukat.
6.Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah, mengurangi memar dan memperkuat dinding pembuluh darah. Kita membutuhkan 65 vitamin K setiap harinya. Vitamin K dapat kita peroleh dari sayuran hijau, blueberry, keju, telur dan daging.
7. Zat besi membantu meningkatkan kekuatan dan elastisitas kulit melalui produksi kolagen. Kita membutuhkan 9mg zat besi setiap harinya. Zat besi dapat kita peroleh dari daging merah, unggas, makanan laut, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
8. Seng bersifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi reaksi peradangan dan kerusakan akibat radikal bebas. Kita membutuhkan 11mg seng setiap harinya. Seng dapat kita peroleh dari kerang, unggas, kacang-kacangan, gandum dan sereal.
ADVERTISEMENT
9. Tembaga merupakan komponen penting dari kolagen. Tembaga memberi kekuatan dan elastisitas kulit, sehingga menjaga kulit tetap kencang dan kenyal. Kita membutuhkan 900mcg tembaga setiap harinya. Tembaga dapat kita peroleh dari kerang, kacang-kacangan dan biji-bijian.
10. Astaxanthin merupakan pigmen merah pada hewan-hewan laut, seperti udang dan salmon. Astaxanthin berfungsi melindungi sel dari kerusakan dan meningkatkan fungsi serta sistem kekebalan tubuh.
"Mari bersama merawat kulit lansia agar terus terjaga kesehatannya. Seperti pepatah, usia hanyalah angka. Lansia pun berhak atas kulit yang sehat dan hidup yang berkualitas," tandasnya.