Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Mengatur Jumlah Asupan Harian dengan 'Kalkulator Kesehatan'
18 Juni 2019 12:00 WIB

ADVERTISEMENT
Selama ini, kalkulator digunakan untuk menghitung rumus matematika dan catatan keuangan. Namun, pernahkah terbayang di benak anda bahwa ada kalkulator yang bisa membantu anda diet dan mengontrol pola makan?
ADVERTISEMENT
Hal itu rupanya diwujudkan oleh Tim Inovasi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Mereka menciptakan aplikasi bernama Kalkulator Kesehatan yang bisa diunduh di perangkat Android lewat Playstore (Google Play).
''Tren setelah puasa dan Lebaran, banyak masyarakat yang kurang bisa mengontrol pola makan. Semuanya dimakan sehingga mengalami shock perut. Efeknya dapat mengundang banyak penyakit, seperti gangguan pencernaan, diare, sembelit, tensi naik, gula darah naik, dan lainnya, '' kata Permadina Kanah Arieska, Ketua Tim IKM dari Unusa, pada Selasa (18/6).
Dalam aplikasi Kalkulator Kesehatan ini, ada beragam menu menarik yang bisa dimanfaatkan demi menunjang kesehatan seseorang. Mulai dari informasi perihal status gizi, kebutuhan kalori harian, hingga konsumsi air per hari.
ADVERTISEMENT
''Masyarakat tinggal menghitung di aplikasi Kalkulator Kesehatan. Hasilnya, bisa langsung melihat kondisi kesehatan tubuhnya setiap saat dalam monitor ponsel yang dibawa,'' katanya.
Untuk mengunduhnya di Playstore, cukup ketik ‘kalkulator kesehatan toko digital’. Setelah itu akan muncul ilustrasi gambar smartphone bernuansa pink. Jika diklik, maka akan tampil 6 menu utama Kalkulator Kesehatan, yakni Status Gizi, Kebutuhan Kalori, Konsumsi Air, Ebook, Tentang Kami, dan Kontak Kami.
“Pengguna aplikasi tak hanya tahu kondisi kesehatannya, tapi juga diberi saran, bahkan bisa konsultasi melalui kontak WhatsApp. Ada pemahaman kesehatan agar pengguna lebih yakin bagaimana solusinya. Jadi aplikasi ini tak hanya pencegahan, sekaligus edukasi kesehatan,” terangnya.
Untuk mengecek status gizi, kita perlu memasukkan data berat badan dan tinggi badan. Hasil pengecekannya ada tiga kategori kesehatan, yakni kurus, normal, dan obesitas.
ADVERTISEMENT
Untuk mengecek kebutuhan kalori, data pengguna yang perlu dimasukkan adalah berat badan, tinggi badan, umur, dan jenis aktivitas yang dilakukan setiap hari. Begitu pula dengan konsumsi air per hari, selain berat badan dan tinggi badan, ada juga data berapa lama waktu beraktivitas, misalnya berapa lama waktu berolahraga.
“Jika si pengguna kurang memahami istilah kesehatan yang digunakan, bisa mencari informasi secara lengkap pada menu Ebook,” simpulnya. (Reporter: Masruroh / Editor: Windy Goestiana)