Konten Media Partner

Mengenal Fenomena Aurora Borealis, Si Cantik di Malam Hari yang Menakjubkan

22 Oktober 2022 15:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fenomena aurora. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Fenomena aurora. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu melihat foto pemandangan langit dihiasi cahaya warna-warni yang menyala dan berubah-ubah ketika malam hari? Fenomena itu dinamakan Aurora.
ADVERTISEMENT
Aurora merupakan fenomena alam yang menghasilkan pancaran cahaya warna-warni menyala dan menari-nari di langit malam.
Lantas bagaimana Aurora bisa terbentuk?
Herri Trilaksana, S.Si., M.Si. Ph.D. selaku Ketua Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, aurora terjadi karena aktivitas geomagnetik bumi.
Aktivitas geomagnetik terjadi ketika badai Matahari datang ke arah Bumi. Dimana sebagian energi dan partikel kecil dapat melakukan perjalanan ke garis medan magnet di Kutub Utara dan Kutub Selatan ke atmosfer Bumi.
"Aktivitas geomagnetik bumi tersebut mempengaruhi distribusi ion atau atom-atom di sekitar medan magnet di Kutub Utara dan Kutub Selatan ke atmosfer Bumi," tuturnya, Sabtu (22/10).
Selanjutnya, partikel-partikel tersebut berinteraksi dengan gas di atmosfer bumi sehingga menghasilkan cahaya indah di atas langit. Biasanya warna yang dihasilkan adalah hijau, biru, ungu, dan merah.
ADVERTISEMENT
Warna-warna yang muncul pada aurora karena adanya benturan partikel dan molekul maupun atom yang berbeda. Seperti pada aurora warna hijau terbuat antara benturan partikel elektron dan molekul nitrogen.
"Bagian paling utama dari mekanisme aurora adalah angin matahari. Sehingga cahaya matahari bisa mengalami hamburan warna seperti yang tampak di Kutub Utara dan Kutub Selatan," tambahnya.
Terkait munculnya aurora, Herri mengungkapkan, jika fenomena tersebut biasanya muncul di malam hari.
"Kalau pelangi kan muncul di siang hari karena ada proses penguraian cahaya. Kalau aurora justru di malam hari, karena di aurora aktivitas geomagnetik-nya yang bisa mempengaruhi," tukasnya.
Diketahui, fenomena aurora hanya bisa dinikmati di negara yang jauh dari garis khatulistiwa. Pasalnya daerah kutub merupakan pusat dari medan magnet bumi.
ADVERTISEMENT