Mengenal Rizky Ridho, Stopper Timnas U-19 Kebanggaan Surabaya

Rizky Ridho, Stopper Timnas U-19. Dok. Basra

Nama Rizky Ridho terbilang baru di jagat sepak bola Tanah Air. Namanya mulai mencuat seiring perhelatan Piala AFF U-18 pada 2019. Di tahun ini pesepak bola kelahiran Surabaya 21 November 1991 itu mampu mewujudkan salah satu mimpinya sebagai pemain profesional, bertanding di Liga I senior yang mulai bergulir sejak 29 Februari 2020.

"Alhamdulillah punya kesempatan ikut kompetisi Liga I senior," tegas arek Simo ini kepada Basra, Kamis (5/3).

Menjadi pesepak bola profesional memang menjadi mimpi Ridho sejak duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu Ridho mengaku senang tiap kali melihat pertandingan sepak bola di televisi.

Tidak adanya lapangan sepakbola di sekitar rumahnya tak menyurutkan keinginan Ridho bermain bola. Alhasil, jalan raya pun kerap menjadi tempat bermain bola bagi Ridho dan teman-temannya.

"Ayah sering melihat saya main bola di jalan, akhirnya didaftarkan ke SSB (Sekolah Sepak Bola). Tambah semangat mainnya," ujar stopper Timnas U-19 ini.

Ridho mengakui, sang ayah jadi sosok yang paling berperan dalam kariernya. Tanpa lelah sang ayah selalu mengantar Ridho ke mana-mana. Tak cuma saat latihan, sang ayah juga kerap hadir dalam setiap pertandingan Ridho.

Saat Ridho mendapat panggilan untuk bergabung dengan Timnas U-18 tahun lalu, sang ayah girang bukan kepalang.

"Berjuang ya le (nak)," kalimat inilah yang diucapkan sang ayah saat Ridho kali pertama bergabung timnas.

Menyadari peran kedua orangtuanya, terutama sang ayah, sangatlah penting. Ridho mengaku memiliki 'ritual' khusus setiap kali hendak bertanding.

"Sebelum pertandingan telepon orang tua. Minta restunya. Kalau belum minta restu kayak ada yang kurang gitu, tapi kalau sudah rasanya tenang," ujar pemain yang kini bergabung dengan Persebaya senior ini.

Rizky Ridho bersama Azrul Ananda, Presiden Klub Persebaya.

Selain bergabung bersama timnas, Ridho juga terpilih mengikuti Asian Eleven 2019. Program ini merupakan kerja sama antara Japan Foundation Asia Center dan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA).

"Dari Indonesia yang terpilih hanya dua, selain saya ada pemain dari Bandung yang ikut Asian Eleven," tukas Ridho bangga.

Sebagai generasi muda berprestasi, Ridho pun memiliki pesan khusus kepada generasi muda lainnya di Indonesia.

"Lakukan hal-hal positif dalam hidup, jangan banyak nongkrong karena tidak bermanfaat," pungkasnya.