Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Mengenal Sosok Ibu Raka Rayi, Psikolog yang Senang Membuat Mainan DIY
20 Maret 2020 12:10 WIB

ADVERTISEMENT
Berkat Instagram, kita jadi mudah menemukan sosok-sosok inspiratif yang tak hanya senang berbagi wawasan, tapi juga kreatif dalam mendidik anak.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah sosok @iburakarayi, seorang psikolog yang juga menjadi penulis buku Kisah Air Hujan dan Catatan Mainan DIY Anak.
Perempuan yang akrab disapa Iput ini punya nama lengkap Husna Ika Putri Sari, M.PSi. Melalui akun Instagramnya, Iput sering berbagi tentang parenting Islami yang meneduhkan.
Bahkan di masa libur sekolah karena pandemi corona seperti ini, Iput mengingatkan orang tua supaya bisa menikmati quality time mereka bersama anak-anak. Dengan adanya imbauan #dirumahaja, orang tua seharusnya bisa lebih banyak berdiskusi tentang fenomena sosial yang terjadi karena corona.
Harapannya, anak bisa lebih berempati pada keadaan sekitar dan menjadi tidak egois.
Pada salah satu video yang diunggah Iput di Instagramnya tentang corona dan fenomena panic buying, Iput tak menyangka kalau putranya punya jawaban yang cukup bijak. Saat itu Iput bercerita kalau panic buying membuat stok barang menipis, harga-harga jadi melonjak tinggi, dan situasi ini menguntungkan pihak tertentu. "Alhamdulillah Mas Raka pro humanity dan amal soleh karena menurutnya harta nggak akan dibawa mati."
ADVERTISEMENT
"Saya dan suami memang sepakat untuk selalu melibatkan anak-anak pada diskusi-diskusi yang memang perlu mereka tahu. Karena kami memang enggak pernah menganggap mereka anak kecil yang bakal sulit untuk mengerti. Kalau enggak ngerti, mereka bisa tanya lagi ke kami. Justru istilah-istilah baru dari diskusi yang ringan itu bisa menambah kosakata mereka," kata pemilik akun Instagram @iburakarayi ini saat dihubungi Basra, Kamis (19/3).
Dalam tiap obrolan bersama dua anaknya, Iput dan sang suami juga memperhatikan pilihan kata dan intonasi untuk membuat anak lebih memahami. Tak lupa, Iput juga selalu memulangkan inti diskusinya ke value keluarga. "Contohnya saat ngobrol tentang corona, saya juga sampaikan kalau corona juga ciptaan Allah. Apapun yang diciptakan Allah pasti punya maksud baik, pasti ada manfaatnya. Sekarang kan jadi banyak yang sadar kebersihan. Semua tergantung dari mana kita melihat situasi yang ada," kata IPut.
ADVERTISEMENT
Mengisi Libur Sekolah dengan #bikinbikindirumah
Bila berkunjung ke akun Instagram @iburakarayi, kita akan melihat banyak permainan DIY (do it yourself) yang terbuat dari aneka kardus bekas ataupun styrofoam.
Aktivitas menggunting, mengelem, dan mewarnai, bisa dipakai untuk menstimulasi motorik halus di bagian otot tangan dan jari, serta belajar koordinasi visual motorik. Bagi anak usia balita, cara ini juga melatih mereka untuk mulai mengenal huruf dan kata dari buku petunjuk.
"Sebenarnya kegiatan anak-anak di rumah tidak selalu harus bikin karya. Kadang mereka juga hanya main lego, kejar-kejaran, atau bantu saya di rumah. Bagi saya itu juga sudah belajar, meskipun muatannya tidak sama dengan sekolah," kata Iput.
Yang terpenting dari masa #dirumahaja seperti saat ini, Iput lebih menekankan bonding antara orang tua dan anak. Tugas sekolah memang penting dikerjakan, tapi jangan lupa untuk tetap memprioritaskan kenyamanan anak saat mengerjakan.
ADVERTISEMENT
"Usia anak-anak itu kan usia bermain. Jadi sebagai orang tua kita harus pintar-pintar membaca situasi. Kalau pas anaknya main yang ada hubungannya sama pelajaran sekolah, coba dikaitkan. Metodenya harus lebih fleksibel, karena belajar di rumah itu vibes nya memang santai, jangan terlalu kaku," saran Iput.
Berikut ini beberapa contoh permainan DIY ala @iburakarayi