Minuman Kemasan dan Makanan Manis Bisa Picu Diabetes pada Anak

Konten Media Partner
29 Januari 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Saat ini, banyak produsen minuman kemasan dengan beragam rasa yang menyegarkan. Selain itu, adapula cokelat hingga permen dengan aneka bentuk dan warna yang menjadi jajanan favorit anak-anak.
ADVERTISEMENT
Padahal, minuman kemasan dan makanan manis tersebut dapat memicu terjadinya obesitas hingga menyebabkan diabetes pada anak-anak. Anggapan ini muncul sebab dalam minuman kemasan terdapat kandungan gula dua kali lipat yang lebih banyak.
dr Nur Rochmah, Sp.A (K) menjelaskan, minuman kemasan atau makanan manis tak serta merta dapat menyebabkan diabetes pada anak. Untuk itu, orang tua harus memahami kebutuhan kalori anak, dan tidak asal memberikan makanan.
"Artinya begini, orang tua harus memahami kebutuhan harian kalori anak. Misalnya anak dengan berat badan 20 kg, kebutuhan kalorinya 1500 kalori, ini harus dihitung. Misalnya anak suka susu UHT, kalori dari susu tersebut dikurangi kebutuhan kalori harian, lalu dihitung lagi sisanya mau dirupakan makanan apa," ucapnya, Sabtu (29/1).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, jika kalori yang diberikan terlalu banyak setiap harinya, misalnya saja anak diberikan permen, roti atau susu UHT setiap hari tanpa menghitung kebutuhan kalori harian anak, hal ini akan menumpuk surplus yang bisa menyebabkan obesitas dan dapat memicu diabetes melitus tipe dua.
Oleh sebab itu, orang tua harus merubah mindset terlebih dahulu. Terutama mindset bahwa kalau belum makan nasi berarti belum makan.
"Mindsetnya dulu harus dirubah, lingkungan keluarga juga harus diyakinkan untuk menjalani pola hidup sehat. Makanan tidak boleh yang manis-manis, terutama apabila di keluarga ada riwayat diabetes juga harus hati-hati," tuturnya.
Ia menuturkan, jika diabetes melitus tipe 1 pada anak dapat dikenali dengan gejala banyak makan, banyak minum dan gejala yang paling khas ialah sering buang air kecil.
ADVERTISEMENT
"Gejalanya sering pipis, apalagi kalau malam ke kamar mandi 4 sampai 5 kali, itu orang tua harus waspada untuk memeriksakan anaknya ke dokter. Harus dicek apakah anak ini ada diabetes atau tidak, atau pre diabetes," jelasnya.
Sementara pada diabetes melitus tipe dua gejala yang juga harus diwaspadai adalah obesitas atau kegemukan.
Diketahui, batasan gula untuk anak-anak 7–10 tahun tidak lebih dari 24 gram atau 6 sendok teh per hari, dan untuk anak-anak 2–6 tahun tidak lebih dari 19 gram atau 4 sendok teh per hari.