Konten Media Partner

NASAGA, Minuman Tepache Khas Meksiko Olahan Dosen di Surabaya

31 Januari 2024 15:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hanjaya Siaputra, S.E., M.A., atau kerap disapa Tjun Han, dosen Hotel Management PCU (Petra Christian University) menunjukkan minuman NASAGA olahannya.
zoom-in-whitePerbesar
Hanjaya Siaputra, S.E., M.A., atau kerap disapa Tjun Han, dosen Hotel Management PCU (Petra Christian University) menunjukkan minuman NASAGA olahannya.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meksiko punya minuman tradisional namanya Tepache. Minuman ini merupakan minuman fermentasi yang terbuat dari kulit yang dimaniskan dengan gula bernama piloncillo, sejenis gula merah dari tebu yang mirip dengan gula jawa biasa.
ADVERTISEMENT
Tepache dapat dijumpai di Kediri, Jawa Timur. Tepache di daerah ini merupakan hasil olahan warga setempat di bawah binaan Hanjaya Siaputra, S.E., M.A., atau kerap disapa Tjun Han, dosen Hotel Management PCU (Petra Christian University).
"Ini merupakan wujud kegiatan pengabdian masyarakat kepada jemaat di GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan) Sugihwaras, Kediri. Kami membuat minuman fermentasi dari buah nanas dan buah naga," ujarnya Rabu (31/1).
Minuman fermentasi yang dinamai NASAGA (Nanas dan Naga) itu berawal dari pengalaman dosen satu ini saat mendengar cerita dari Petranesian (sebutan bagi keluarga besar PCU) alumni, yang juga menjadi pendeta di gereja tersebut.
“Beliau bercerita bahwa daerah Sugihwaras, Kediri, ini menjadi salah satu desa penghasil nanas terbanyak di Jawa Timur. Bahkan saking melimpahnya, sampai-sampai nanas di sana hampir tidak punya nilai jual,” kata Tjun Han.
ADVERTISEMENT
Meski sudah pernah mencoba untuk membuat hasil olahan dari buah nanas, mulai dari selai, keripik, hingga nastar, ternyata upaya masyarakat di sana terpaksa berhenti dan gagal akibat pandemi COVID-19.
Mendengar hal tersebut, Tjun Han pun berinisiatif mengajarkan jemaat untuk memproduksi minuman fermentasi dari nanas.
“Produk fermentasi olahan dari buah nanas ini biasanya dikenal dengan ‘Tepache’, minuman khas Meksiko. Warnanya cenderung kuning transparan. Ketika saya memperkenalkannya kepada jemaat di GKJW Sugihwaras, mereka meminta agar warnanya diubah menjadi merah. Karena hasil buah naga di sana juga cukup melimpah, sehingga akhirnya ditambahkan buah naga dalam olahan minuman fermentasi tersebut, agar warnanya berubah menjadi merah pekat,” imbuh Tjun Han.
Secara keseluruhan, minuman NASAGA ciptaan dosen PCU ini memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan. Di antaranya adalah sebagai Probiotik Alami karena mengandung bakteri baik yang dapat mendukung kesehatan saluran pencernaan. Selain itu, minuman ini juga dapat membantu melancarkan pencernaan karena proses fermentasinya menghasilkan enzim. Tentu saja, NASAGA mengandung vitamin C dan mangan yang penting bagi kesehatan tubuh.
ADVERTISEMENT
Bahan-bahan yang digunakan pun terjangkau, yaitu kulit nanas, buah naga, gula, cengkeh, dan kayu manis. Proses fermentasinya juga hanya membutuhkan waktu 3-5 hari, sehingga di hari Minggu hasil olahannya bisa langsung dipakai untuk perjamuan kudus pengganti minuman anggur.
“Rasa minumannya sangat unik. Ada asam, manis, dengan sensasi soda alami dari fermentasinya,” ujar dosen berkacamata itu.
Selain mengajarkan cara membuat minuman fermentasi ini, Tjun Han juga memberi pelatihan dalam memasarkan dan mendistribusikanny. Ia berharap melalui pelatihan dan pengabdian yang dilakukannya, GKJW Sugihwaras bisa tetap konsisten dalam memproduksi olahan minuman fermentasi dari buah nanas dan buah naga.