Konten Media Partner

Ortu Perlu Waspada, Cacar Monyet Rentan Dialami Anak-anak

4 September 2024 7:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cacar monyet. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacar monyet. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) merupakan penyakit yang berasal dari virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam Poxviridae. WHO mencatat saat ini cacar monyet telah tersebar hampir di 76 negara yang terkena dampak wabah.
ADVERTISEMENT
Gina Noor Djalilah Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menjelaskan, cacar monyet merupakan kategori zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Saat ini mulai ditemukan kecenderungan dapat terjadi penularan antar manusia.
Gina menuturkan, virus monkeypox ini dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran), pasien terkonfirmasi monkeypox, atau bahan yang terkontaminasi virus (termasuk pengolahan daging binatang liar).
“Masuknya virus adalah melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut). Sementara penularan antar manusia yakni melalui kontak dengan sekresi pernapasan, lesi kulit dari orang atau benda terinfeksi/terkontaminasi,” ungkap Gina, dalam keterangannya seperti dikutip Basra, Rabu (4/9).
ADVERTISEMENT
Menurut Gina, cacar monyet lebih rentan terjadi pada anak-anak terutama bayi. Sehingga, orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kesehatan dan lingkungan buah hati.
“Kasus fatal cacar monyet yang terjadi pada anak, menurut catatan WHO sebagian besar terjadi di kelompok anak yang berumur 9-15 tahun, bahkan, pernah berdampak pada kematian anak-anak di Afrika,” imbuhnya.
Gina menjelaskan gejala cacar monyet yang dialami adalah demam sumer yang disertai ruam kemerahan dengan bintil-bintil merah di kulit, bintil-bintil merah itu akan membesar dengan berisi cairan dan dapat juga cairan itu berubah menjadi nanah. Cairan pada bintil merah tersebut yang sangat berpotensi menularkan pada orang lain.
Lebih lanjut lagi, Gina mengungkapkan, pencegahan cacar monyet pada anak dapat dilakukan dengan cara menciptakan lingkungan yang aman. Menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker. Mencuci tangan pada air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah memegang barang terinfeksi atau terkontaminasi.
ADVERTISEMENT
Mencuci tangan pada air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah memegang bayi atau anak untuk disuapi, dimandikan dan kegiatan-kegiatan harian yang erat dengan kontak. Menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) untuk mencegah segala penyakit menular.
“Terakhir, segera ke dokter jika menemukan gejala minimal cacar monyet, jangan tunggu hingga menyebar di seluruh tubuh. Lengkapi imunisasi pada anak untuk pencegahan berbagai penyakit menular,” pungkasnya.