Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pasien Kanker Serviks Tambah 2-3 Orang Per Jam, Lakukan Pap Smear 1 Tahun Sekali
22 Juli 2023 9:58 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Pasalnya, 75 persen kanker leher rahim ini baru ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini berbanding terbalik pada negara maju yang 75 persen kasusnya ditemukan pada stadium dini.
ADVERTISEMENT
Dokter Spesialis Patologi Anatomik (PA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), dr. Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp.D.H.B (K) menyebut, ada 2-3 kasus kanker serviks baru per jam. Artinya setiap tahun ada 20.928 kasus baru.
Sementara itu, ada 1 kematian akibat kanker serviks setiap jamnya. Artinya setiap tahun kematian akibat kanker ini sebanyak 9.498 orang.
“Karenanya sangat disayangkan kalau kita tidak ada usaha untuk menurunkan angka kejadian ini,” ujarnya, Sabtu (22/7).
Berbeda dengan kanker lain, kanker serviks sudah diketahui jelas penyebab utamanya. 90 persen penyebab kanker ini adalah infeksi Human papillomavirus atau HPV. Virus ini menular melalui aktivitas seksual.
Sebenarnya, 75 persen perempuan yang sudah menjalani hubungan seksual aktif, sebagian besar pernah terinfeksi virus HPV selama hidupnya. Namun pada sebagian orang dengan faktor risiko tertentu, infeksi HPV menetap dan menjadi kanker serviks.
ADVERTISEMENT
“Beberapa kondisi yang menyebabkan virus ini kerasan dalam tubuh dan lama-lama membuat mutasi selnya menjadi sel yang ganas di antaranya hubungan seksual usia muda, berganti-ganti pasangan, kurang menjaga kebersihan daerah kelami,” imbuhnya.
Selain itu anak banyak, kebiasaan merokok, dan suami yang tidak dikhitan, sering terkena infeksi daerah kelamin, perempuan yang imunitasnya kurang baik juga menjadi faktor risiko kanker serviks.
Sayangnya, kanker serviks jarang menimbulkan gejala. Jika sudah menimbulkan gejala, berarti infeksi sudah melibatkan jaringan atau organ sekitar. Keputihan berkepanjangan dan berbau, haid setelah menopause, nyeri panggul dan nyeri setelah berhubungan merupakan tanda-tanda kanker serviks stadium lanjut.
Sebelum menjadi kanker serviks sebenarnya memerlukan waktu yang cukup lama. Inilah kenapa skrining harus rutin dilakukan untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks. Fase ini merupakan fase pra kanker. Di mana selnya belum menjadi ganas namun sudah tidak normal. Fase ini tidak menunjukkan keluhan apa pun.
ADVERTISEMENT
Diagnosa kanker serviks adalah dengan melakukan Pap Smear. Apabila deteksi dilakukan di fase pra kanker, maka kesembuhannya bisa mencapai 100 persen. Begitu juga jika terdeteksi di stadium 1.
Dr. Etty Hary Kusumastuti, Sp.P.A., Subsp.S.P.(K), FIAC, Dosen Patologi Anatomik FK Unair menyarankan Pap Smear dilakukan setiap satu tahun sekali. Ini berdasarkan rekomendasi dari American Cancer Society.
Untuk menghindari lupa, Etty menyarankan agar Pap Smear dilakukan di momen-momen spesial. Misalnya saat ulang tahun, ulang tahun pernikahan, kenaikan kelas, sehabis lebaran dan lain sebagainya.
“Ini lebih mudah diingat sehingga tidak sampai terlewat lebih dari satu tahun,” terangnya.
Tidak perlu malu atau takut untuk melakukan Pap Smear. Karena skrining ini tidak menimbulkan nyeri, melalui pemeriksaan sederhana, tidak memerlukan obat-obatan, hasil cepat diketahui dan dengan biaya yang cukup terjangkau.
ADVERTISEMENT
“Pap Smear ini merupakan metode skrining kanker yang diakui paling berhasil. Akurasinya sebesar 88-98 persen,” tambahnya.
Pap Smear dianjurkan untuk dilakukan bagi perempuan tiga tahun setelah aktif melakukan hubungan seksual dan sebaiknya dilakukan sebelum mengalami gejala apa pun.
Dianjurkan Pap Smear dilakukan 5 hari setelah masa haid berakhir. Juga tidak dilakukan setelah melakukan hubungan seksual. Ini untuk menghindari kekaburan evaluasi sel.
Etty mengungkapkan pada hari ini Sabtu (22/7) pihaknya menggelar Pap Smear gratis untuk masyarakat di Bangkalan. Kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) ini menggandeng Persatuan Dokter Spesialis Patologi Anatomik (PDSPA) cabang Surabaya.