Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Payudara Besar Lebih Rentan Terkena Kanker? Begini Penjelasan Dokter
24 September 2023 9:37 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Pertanyaan:
Halo dok, saya Hanis di Surabaya. Dok, saya sering mendengar anggapan bahwa payudara besar berisiko terkena kanker payudara. Apakah ukuran payudara memang memengaruhi risiko terkena kanker payudara? Kemudian faktor risiko kanker payudara apa saja ya dok? Terima kasih dok atas jawabannya.
ADVERTISEMENT
Jawaban:
Halo Hanis, terima kasih pertanyaannya. Dari banyak penelitian menyebutkan bahwa ukuran payudara itu tidak mempengaruhi risiko seseorang terkena kanker payudara. Jadi untuk wanita yang memiliki payudara berukuran kecil maupun payudara berukuran besar hampir sama besarnya risiko terkena kanker payudara.
Akan tetapi korelasinya justru bukan ke ukuran payudaranya melainkan faktor-faktor lain penyebab kanker payudara. Misalnya wanita yang memiliki ukuran payudara besar karena dia gemuk, obesitas. Jadi obesitasnya ini yang lebih berisiko meningkatkan terkena kanker payudara, bukan karena ukuran payudara yang besar.
Yang seringkali terjadi adalah wanita yang memiliki ukuran payudara besar dan lebih padat itu lebih sulit mendeteksi secara dini ada kanker payudara atau tidak. Ini karena dia lebih sulit meraba kalau ada benjolan terutama benjolannya yang lebih kecil ukurannya. Sehingga baru dirasakan ketika ukuran benjolannya sudah lebih besar.
ADVERTISEMENT
Umumnya kalau benjolannya berukuran sekitar 1 centimeter masih bisa diraba. Tapi kalau ukuran payudaranya besar dan lebih padat, benjolan berukuran 1 centimeter sulit teraba. Jadi memang wanita dengan ukuran payudara besar dan lebih padat harus lebih waspada lagi.
Nah bagi wanita dengan ukuran payudara besar harus lebih menguasai teknik SaDaRi (periksa payudara sendiri) dengan lebih baik lagi. Dia harus lebih paham bahwa ukuran payudaranya sulit mendeteksi adanya kelainan.
Kemudian kalau usianya sudah mulai masuk usia 40 tahun sebaiknya melakukan skrining untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini. Misalnya skrining mamografi. Jadi kalau ukuran payudaranya besar, di atas rata-rata, tidak ada salahnya untuk mulai melakukan skrining lebih rutin. Lebih waspada saat usianya sudah 40 tahun.
ADVERTISEMENT
Tapi kalau usianya lebih muda lagi, skrining bisa dilakukan dengan USG. Apalagi kalau dia memiliki risiko terkena kanker payudara. Misalnya ada riwayat kanker payudara di keluarga.
Nah yang jadi masalah tersendiri adalah kebanyakan wanita enggan melakukan skrining kalau tidak mengalami keluhan apa pun. Kanker payudara ini kan sebenarnya penyakit kanker yang belum ada pencegahannya seperti halnya kanker serviks yang ada vaksinnya. Pencegahan kanker payudara itu ya melalui deteksi dini.
Pencegahan kanker payudara itu dengan deteksi dini, dengan mengenali kanker payudara di stadium awal. Jadi meski belum 'menjadi' kanker, masih 'cikal bakal' kanker, tapi sudah bisa dikenali sejak awal dengan skrining.
Skrining awal bisa dengan cara periksa payudara sendiri, atau kalau dia sudah cukup umur tertentu atau mempunyai faktor risiko yang membuat dia lebih rentan terkena kanker payudara ya skrining lebih awal.
ADVERTISEMENT
Lalu faktor risiko kanker payudara apa saja? Salah satunya adalah faktor genetik, di mana di keluarga memiliki riwayat kanker. Kemudian ada riwayat penggunaan obat-obat hormon dalam waktu yang panjang, harus lebih waspada.
Ada pun skrining mamografi pada wanita di atas usia 40 tahun disarankan setahun sekali. Untuk yang usianya lebih muda lagi, skrining bisa dengan USG. Tapi di luar skrining itu juga harus tetap aware dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri, lakukan SaDari setiap bulan.
Teknik SaDaRi bagi wanita dengan ukuran payudara besar bisa dilakukan dengan posisi tidur terlentang dan mengganjal bahu dengan bantal supaya posisi payudara lebih terangkat.
Sehingga seluruh bagian payudaranya bisa diraba.
Nah ketika ditemukan benjolan, jangan khawatir berlebihan, segera periksakan diri ke dokter. Makin cepat periksa maka akan semakin bagus untuk penanganannya.
ADVERTISEMENT
Sekali lagi belum ada penelitian yang menyebutkan ukuran payudara ada korelasinya dengan risiko seseorang terkena kanker payudara. Ukuran payudara besar maupun kecil harus tetap waspada, apalagi kalau mempunyai faktor risiko yang lebih tinggi terkena kanker payudara. Misalnya adanya riwayat kanker di keluarga. Rutin lakukan SaDari setiap sebulan sekali sebagai deteksi dini. Jika menemukan benjolan segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan yang lebih baik.
Narasumber:
dr Arga Patrianagara Sp.B., Subsp. Onk (K), Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya.