Konten Media Partner

Ratusan Batu Suiseki Harga Fantastis Dipamerkan di Surabaya, Dijaga 24 Jam

6 Juli 2024 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran batu suiseki di Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pameran batu suiseki di Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Suiseki adalah seni mengapresiasi batuan yang tekstur dan coraknya terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Suiseki masih terdengar asing di telinga masyarakat awam. Namun batu Suiseki memiliki harga yang bikin geleng-geleng kepala karena bisa mencapai ratusan juta rupiah. Ratusan batu Suiseki dari sungai dan pegunungan di Indonesia dipamerkan di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada 440 batu Suiseki yang dipamerkan di Ciputra World Surabaya hingga Rabu (10/7) mendatang. Harga yang tidak murah menjadikan pameran batu Suiseki ini memiliki penjagaan yang tidak biasa.
"Pameran batu Suiseki ini dijaga selama 24 jam. Mereka (petugas keamanan) berkeliling area pameran untuk antisipasi tindak pencurian karena ada batu-batu yang ukuran kecil dan rentan dicuri," ungkap Promotion Coordinator Ciputra World Stephana Fevriera, kepada Basra, Sabtu (6/7).
Sementara itu Andre Sutanto, Chairman of The Organizing Committe Indonesia Bonsai and Suiseki Convention mengungkapkan batu-batu Suiseki yang dipamerkan ini mayoritas dari sungai di Padang dan gunung di Kebumen, hingga ada dari wilayah Vietnam dan Filipina.
"Kategorinya ada batu sungai dan gunung. Kalau batu sungai kebanyakan dibawa teman dari Padang, sedangkan yang gunung berasal dari Kebumen," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Andre mengatakan nilai sebuah batu Suiseki tergantung dengan interpretasi masing-masing orang yang melihat dan memaknainya. Ada beberapa parameter batu yang dianggap cukup baik, mulai dari tingkat kekerasannya, kemudian corak dan teksturnya, harga batu Suiseki juga kadang dipengaruhi oleh berapa lama batu itu sudah menjadi koleksi seseorang.
Andre melanjutkan, seni batu alam dari Jepang ini pun semakin meningkat peminatnya dan menjadi pilihan untuk menghiasi rumah, kebun dan museum.
Salah satu batu Suiseki yang ikut pameran ini adalah head chicken atau batu yang menyerupai kepala ayam milik kolektor asal Makassar, Aron Koeswandy.
Aron yang mengaku sudah jatuh hati pada Suiseki sejak tahun 2003 ini mengungkapkan jika ia membawa 6 batu Suiseki milik untuk dipamerkan di Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Salah satunya head chicken ini yang saya temukan secara tidak sengaja di saat masih bertugas sebagai jurnalis," kenangnya.