Konten Media Partner

Risiko Kanker Payudara Terus Meningkat pada Anak Muda, Ini Sebabnya

23 Oktober 2024 7:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Sekretariat Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jatim Khairun Sani. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Sekretariat Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jatim Khairun Sani. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Kanker payudara masih menjadi penyakit mematikan bagi perempuan di Indonesia. Bahkan kanker ini menjadi kanker pembunuh nomor satu di Tanah Air. Kian miris, kini usia penderita kanker payudara mulai merembet ke usia muda.
ADVERTISEMENT
"Memang tidak signifikan (kasus kanker payudara pada usia muda), tapi trennya sekarang mengarah ke sana," ungkap Kepala Sekretariat Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jatim Khairun Sani, saat ditemui Basra, Selasa (22/10) sore.
Pria yang kerap disapa Sani ini mengungkapkan, gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu kalangan usia muda mengalami benjolan atau tumor pada payudara.
"Pola hidup yang sekarang, seperti yang kita tahu sudah tidak seperti dulu. Sekarang banyak olahan makanan maupun minuman kekinian," tuturnya.
"Anak-anak muda tingkat stresnya juga lebih tinggi. Misalnya tuntutan kuliah, ditambah sering mengkonsumsi makanan siap saji. Tren-tren seperti ini yang harus diwaspadai anak-anak muda," sambung Sani.
Sani mengatakan sejatinya anak muda merupakan investasi sebagai penerus bangsa. Oleh sebab itu anak-anak muda harus memiliki kepedulian tinggi terhadap kesehatannya.
ADVERTISEMENT
"Jangan hanya urusan dunia saja yang dikejar, tapi juga investasi kesehatan perlu diperhatikan. Percuma mempunyai melimpah tapi sakit-sakitan, yang ada justru tidak bisa menikmati materi yang dimiliki. Sedini mungkin kesehatan itu harus dijaga," tegas Sani.
Menurut Sani, menjaga pola makan dan pola pikir menjadi dua hal yang harus menjadi prioritas anak muda.
Bulan Oktober yang menjadi bulan peduli kanker payudara diharapkan kian meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit ini.
"Masyarakat seharusnya sudah mulai aware karena kanker payudara itu bisa dideteksi secara dini melalui Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Aware itu dilakukan dengan mulai periksa payudara sendiri. Ketika ada perubahan pada payudara, segera periksakan ke dokter," tandasnya.
Sani menuturkan masyarakat bisa menerapkan langkah CERDIK sebagai pencegahan kanker payudara.
ADVERTISEMENT
"CERDIK itu akronim. C nya Cek kesehatan secara rutin, E nya Enyahkan asap rokok, R nya Rajin beraktivitas seperti olahraga ya, D nya Diet secara seimbang. kemudian I nya adalah Istirahat dengan cukup, K nya Kelola stres," pungkasnya.