Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
SMPN 3 Surabaya Jadi yang Pertama Punya Ekskul Pengobatan Akupresur
5 Februari 2020 16:42 WIB
![Ekskul akupresur di SMPN 3 Surabaya.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1580895474/dlveinyawpryglytumi9.jpg)
ADVERTISEMENT
"Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat," pepatah ini nampaknya diterapkan betul oleh seluruh warga SMP Negeri 3 Surabaya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, sekolah yang berlokasi di Jalan Praban No. 3 ini, menghadirkan sebuah ekstrakurikuler yang berfokus pada kesehatan tubuh melalui pengobatan akupresur.
Akupresur merupakan teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok. Teknik ini mirip dengan akupuntur, namun ia tidak menggunakan jarum, melainkan dengan memberikan tekanan di bagian tubuh tertentu.
Budi Hartono, SH.S.Pd,MM,M.Sc., selaku Kepala SMPN 3 Surabaya mengatakan, akupresur menjadi salah satu cara untuk mengatasi agar para siswa dan guru terhindar dari sakit dan tetap sehat.
Karena menurutnya, sehat merupakan kunci utama dari diri seseorang untuk memulai melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, energi yang dihasilkan juga dapat membuat para siswa berprestasi sesuai dengan passion-nya.
"Karena dari tubuh yang sehat anak-anak bisa ceria, dari ceria mereka bisa melepaskan energinya secara maksimal. Nah, energi ini nantinya berbentuk energi kreatif, inovatif, dan atraktif, yang dapat membuat siswa berprestasi," tutur Budi ketika ditemui Basra di ruang kerjanya pada Rabu (5/2).
ADVERTISEMENT
Budi mengatakan ekstrakurikuler akupresur ini sudah ada sejak dua tahun yang lalu di SMPN 3 Surabaya. "Jadi bisa dibilang, ini yang pertama di Surabaya. Karena sekolah lain belum ada," tambahnya.
Budi menjelaskan, untuk menerapkan ekstrakurikuler tersebut, pihaknya melakukan kerja sama dengan pihak Puskesmas Peneleh.
"Jadi kami datangkan ahlinya untuk memberikan pelatihan pada anak-anak. Sehingga anak-anak yang tergabung ini bisa menerapkan teknik pengobatan tersebut pada guru atau murid yang ada di sini atau saat mereka ada di luar sekolah. Selain itu mereka juga bisa mengobati dirinya sendiri," pungkasnya.
Sementara itu, Evelyne Devina Tasha selaku ketua ekstrakurikuler akupresur mengatakan jika ia sudah dua tahun menekuni pengobatan tradisional tersebut. Bahkan ia mengaku mendapat banyak ilmu baru dan manfaat dari akupresur.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kami lebih tau pengobatan pertama sebelum mengkonsumsi obat-obatan itu seperti apa. Terus bisa membantu orang lain juga yang sedang sakit," tuturnya.
Selain mendapat pelatihan, Evelyne mengaku mendapat ilmu terkait akupresur tersebut lewat membaca buku. Bahkan dalam sehari, ia bersama timnya mendapat pasien hingga delapan orang.
"Kebanyakan kalau siswa ngeluhnya pusing, nyeri saat haid. Kalau guru biasanya migran sama kram otot. Nanti kami bantu terapinya sesuai dengan keluhan," ujar siswa yang duduk di bangku kelas 8 ini.
Ke depan ia berharap, kegiatan ini bisa tetap aktif. "Yang pasti ini bisa dilanjutin lagi untuk adik-adik tingkat saya. Karena kegiatan ini mempunyai dampak yang besar untuk orang lain. Terutama warga sekolah yang kurang enak badan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Anik Candra, selaku guru TIK mengaku adanya para siswa yang ikut akupresur ini bisa membantu para guru untuk mengurangi rasa sakit yang dialami.
"Tentunya hal ini sangat baik dilakukan, anak-anak bisa membantu meredakan keluhan warga sekolah," tutupnya.
Diketahui, ekstrakurikuler akupresur di SMPN 3 Surabaya ini mempunyai kurang lebih 50 anggota. Dimana setiap harinya terdapat dua hingga lima orang anggota yang piket untuk memberikan pelayanan kepada siswa, guru, maupun karyawan sekolah.