Sudah Vaksin HPV Lengkap, Apakah Masih Perlu Papsmear?

Konten Media Partner
2 Februari 2023 7:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sudah Vaksin HPV Lengkap, Apakah Masih Perlu Papsmear?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pertanyaan :
Halo dokter, saya perempuan 29 tahun dan sudah menikah 5 tahun. Apakah benar jika seorang perempuan yang telah menikah harus melakukan papsmear rutin untuk deteksi dini kanker serviks? Apakah vaksin HPV saja tidak cukup? Jika iya, bagaimana prosedur papsmear dan apa efek samping? (Firda, Surabaya)
ADVERTISEMENT
Jawaban :
Terima kasih untuk pertanyaannya. Papsmear merupakan pemeriksaan skrining untuk deteksi kanker serviks secara dini pada wanita.
Kanker serviks umumnya paling sering disebabkan oleh infeksi virus HPV. Mulai dari terinfeksi virus HPV sampai dengan terjadinya kanker serviks membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebelum menjadi kanker serviks, sel serviks akan berubah menjadi lesi pra kanker atau suatu kondisi sebelum sel normal berubah jadi sel ganas / kanker. Proses perubahan sel serviks atau mulut rahim normal lalu menjadi lesi pra kanker, dan akhirnya kemudian menjadi kanker serviks membutuhkan waktu sekitar 8-12 tahun.
Jadi ketika seorang wanita terkena kanker serviks, apabila dia rajin melakukan papsmear rutin, maka dapat terdeteksi lebih dini jika ada perubahan di sel serviksnya. Bagaimana mendeteksi perubahan itu, ya dengan papsmear.
Papsmear sendiri disarankan untuk semua wanita yang sudah menikah atau aktif berhubungan seksual, terutama mereka yang berusia 25-64 tahun. Tujuan dari papsmear ini adalah untuk mendeteksi kanker serviks secara dini. Harapannya, ketika kita bisa mendeteksi secara dini, sebelum dia jadi sel kanker, maka bisa langsung kita tangani sehingga dia tidak berkembang menjadi sel kanker dan menyebar. Bahkan bagi ibu hamil juga boleh melakukan papsmear. Lesi pra kanker ini juga dapat terdeteksi saat hamil dan papsmear ini tidak mengganggu kehamilan.
ADVERTISEMENT
Papsmear ada beberapa macam metode. Ada papsmear konvensional (dilakukan dengan cara swab atau usap ke media kaca), papsmear thin prep (dengan media cair dan hasilnya lebih detail), lalu papsmear thin prep+HPV DNA (menggunakan media cair dan dapat mendeteksi infeksi virus HPV).
Melakukan papsmear ini bisa rutin dilakukan 3 tahun sekali jika hasilnya normal, sementara kalau pakai yang papsmear thin prep+HPV DNA itu bisa 5 tahun sekali kalau normal hasilnya.
Prosedur dalam melakukan papsmear ini cukup mudah dan cepat karena hanya butuh waktu 5-10 menit. Persiapan yang harus dilakukan, pasien tidak sedang dalam kondisi menstruasi, 2-3 hari sebelum tindakan pasien tidak boleh berhubungan intim, tidak boleh memberikan obat atau krim yang dimasukkan ke dalam vagina serta tidak boleh mencuci vagina dengan antiseptik. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada kontaminasi zat kimia, benda asing, darah dan bakteri. Selain itu, sebelum papsmear disarankan kencing terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Untuk efek sampingnya relatif tidak ada, hanya saat diambil selnya untuk sampel, bisa berdarah sedikit tapi itu tidak berbahaya. Nantinya hasil papsmear ini dibaca oleh dokter ahli patalogi anatomi. Kemudian nanti akan ada hasilnya normal, menuju arah keganasan atau sudah ganas, sehingga bisa disesuaikan pengobatannya.
Bagi para perempuan yang sudah mendapatkan vaksin HPV lengkap, tetap disarankan melakukan skrining. Karena Vaksin HPV dan Papsmear merupakan dua hal yang berbeda dan tujuan yang berbeda pula. Vaksin HPV bertujuan untuk mencegah infeksi virus HPV agar tidak terkena kanker serviks. Sedangkan papsmear bertujuan untuk deteksi dini kanker serviks. Selain itu, walaupun penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus HPV, tapi masih ada penyebab lainnya. Oleh karena itu, papsmear rutin tetap wajib dilakukan.
Alasan lain papsmear tetap butuh dilakukan walau sudah vaksin HPV lengkap, jika vaksin HPV diberikan saat sudah dewasa atau sudah menikah, belum tentu menjamin dia belum pernah terinfeksi virus HPV sebelum vaksin, sehingga tetap ada kemungkinan terkena kanker serviks.
ADVERTISEMENT
Ketika lebih dini kita bisa mendeteksi kanker serviks maka pengobatannya juga bisa segera dilakukan, sehingga sel kanker tidak menyebar ke organ di sekitar.
Sebagai seorang wanita kita harus menjaga organ reproduksi kita, salah satunya dengan melakukan perlindungan diri terhadap kanker serviks. Kanker serviks ini penyebabnya virus HPV, virus ini ditularkan lewat berhubungan seksual. Lini terdepannya dengan tidak berganti-ganti pasangan. Lalu mulai dari usia 9-14 tahun diberikan vaksin HPV. Selain itu perlindungan lainnya adalah dengan melakukan deteksi dini kanker serviks dengan papsmear.
Vaksin HPV dan ketiga metode papsmear dapat dilakukan di MedicElle Clinic Surabaya. Tidak perlu takut dan malu, karena MedicElle Clinic merupakan klinik khusus wanita pertama dan satu-satunya di Surabaya dengan semua tenaga medisnya wanita.
ADVERTISEMENT
MedicElle Clinic melayani medical check up, dokter spesialis bedah dan payudara, dokter spesialis kandungan, dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik (kanker dan kelainan darah), dokter spesialis anak, dokter gigi umum dan spesialis konservasi gigi, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis rehabilitasi medik serta dokter umum. Melibatkan dokter ahli dan pengalaman dengan teknologi modern dan berkualitas bagi pasien.
Narasumber :
dr. Hartatiek Nila K., Sp.OG (Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi MedicElle Clinic Surabaya)