Konten Media Partner

Tak Menimbulkan Gejala Awal, Ini Gejala dan Pengobatan Kanker Serviks

12 Juli 2023 9:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tak Menimbulkan Gejala Awal, Ini Gejala dan Pengobatan Kanker Serviks
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kanker serviks masih menjadi salah satu kanker yang banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Bahkan, insiden kasus kanker baru di Indonesia sekitar 396.914 kasus dengan angka kematian akibat kanker sebesar 234.511 jiwa.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk insiden kanker leher rahim berada pada urutan kedua dari seluruh jenis kanker yaitu sekitar 36.633 kasus dengan persentase 9,2% dan jumlah kematian akibat kanker leher rahim sebanyak 21.003 jiwa.
Tingginya angka kasus kejadian tersebut diakibatkan karena gejala awal yang jarang disadari oleh para perempuan. Lantas, apa saja gejala, jenis pengobatan dan pencegahan pada kanker serviks?
Menjawab hal itu, dr. Lulus Handayani Sp.Rad Sp.Onk Rad (K), dokter spesialis radiasi onkologi konsultan di Adi Husada Cancer Center (AHCC) menjelaskan, jika kanker serviks terbagi menjadi dua jenis utama.
Pertama Squamous Cell Carcinoma (Karsinoma Sel Skuamosa/KSS) yaitu jenis kanker serviks yang paling sering terjadi, dan Adenocarcinoma (Adenokarsinoma). "Perbedaan keduanya terletak pada tampilannya saat dilihat di bawah mikroskop," tuturnya.
Terkait penyebab dari kanker serviks, dr. Lulus menyebut, 95% kasus kanker serviks disebabkan olah virus HPV (Human Papiloma Virus) jenis 16 & 18.
ADVERTISEMENT
Di mana virus tersebut ditularkan lewat hubungan seks di usia dini, sering bergonta-ganti pasangan seksual, mempunyai imun yang lemah, menderita infeksi menular seksual (sifilis, gonore, dan klamidia), mengonsumsi pil KB selama lebih dari lima tahun, melahirkan saat berusia kurang dari 17 tahun, mengonsumsi obat pencegah keguguran saat hamil, dan merokok.
"Gejala kanker serviks umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Pada kanker serviks stadium awal kemungkinan besar tidak ada gejala yang khas, gejala lanjutan biasanya, perdarahan setelah berhubungan seks, menstruasi di luar jadwal (Intermenstrual Bleeding), menstrual Bleeding Prominent, keputihan yang berbau tidak sedap, nyeri daerah panggul karena pembesaran tumor/ pembesaran KGB yang menekan Plexura Lumbosacralis, gangguan BAB dan BAK, hingga lemah badan disebabkan perdarahan kronis dan anemia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
dr. Lulus menuturkan, salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pasien kanker serviks adalah radioterapi.
Radioterapi merupakan salah satu modalitas terapi utama dalam penatalaksanaan terapi kasus kanker serviks selain operasi dan kemoterapi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, jika ada beberapa pemberian radiasi. Pertama radioterapi definitif/radioterapi utama ini diberikan pada kasus stadium IIB-IVA, sedangkan Stadium IB-IIA, terapi utama adalah operasi, tetapi bisa diberikan radiasi jika pasien takut/menolak operasi atau pasien memilih/menginginkan terapi radiasi, atau adanya penyakit lain sehingga tidak dapat dilakukan operasi
Selanjutnya, radioterapi ajuvan/tambahan setelah operasi dilakukan untuk mengontrol penyebaran mikroskopik pada kelenjar getah bening regional pelvis dan tumor bed setelah operasi pada stadium IA-IIA.
Ketiga adalah radioterapi paliatif yang diberikan pada kasus adanya penyebaran ke tulang, ke otak atau pada lokal tumor bila ada perdarahan yang tidak dapat berhenti dengan obat obatan.
ADVERTISEMENT
Meski sudah dilakukan terapi, dr Lulus menyebut, jika kanker serviks mempunyai persentase kekambuhan yang dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya gaya hidup.
"Jadi setelah terapi, biasanya dokter menyarankan tetap rutin kontrol melakukan pemeriksaan untuk mengetahui perkembangan kanker. Untuk pencegahan, tetap lakukan screening Pap Smear untuk yang sudah pernah melakukan aktivitas seksual dan jangan lupa melakukan vaksin HPV terutama bagi remaja untuk perlindungan," tukasnya.
Untuk vaksin HPV maupun pemeriksaan Pap Smear dapat dilakukan di Adi Husada Cancer Center (AHCC) dengan cek di website www.ahcc.co.id atau di Instagram @adihusadacancercenter untuk informasi terkait kanker dan pengobatannya.