Tips Berkebun di Atap Rumah Anti Gagal Panen

Konten Media Partner
26 Oktober 2020 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Berkebun kini tidak hanya dapat dilakukan di sebuah lahan yang luas. Tetapi, jika lahan di rumah tidak terlalu luas, kamu bisa memanfaatkan area atap rumah untuk membuat kebun sederhana.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana cara berkebun di atap rumah dan bisa mendapatkan hasil?
Ida Bagus Made Artadana, M.Sc, Dosen Fakultas Teknobiologi dari Universitas Surabaya (Ubaya) membagikan tips cara berkebun di atap rumah agar tanaman tumbuh subur dan dapat dipanen.
Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan yakni menyiapkan peralatan untuk berkebun. Seperti bibit, media tanam (rockwoll), net pot (bisa digantu dengan cup air mineral, media ABmix, TDS dan pH meter, bak penampung larutan hara, pompa akuarium dan nampan untuk pembibitan.
Setelah semua peralatan tersedia, dan sudah melakukan proses pembibitan. Tanaman harus memperoleh cahaya yang cukup agar dapat tumbuh.
"Karena cahaya dibutuhkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis. Minimal memperoleh delapan jam pencahayaan setiap hari," kata dosen yang akrab disapa Arta ini ketika dihubungi Basra, Senìn (26/10).
ADVERTISEMENT
Namun, jika tanaman terkena cahaya yang terlalu banyak, Arta menuturkan hal itu juga tidak baik untuk tanaman. Guna mengatasi cahaya berlebih tersebut, dapat dikurangi dengan meletakkan paranet pada bagian atas set hiroponik sehingga mengurangi cahaya yang mengenai tanaman.
Selain cahaya, hal lain yang perlu diperhatikan yakni kesesuaian unsur hara yang terdapat pada larutan dengan yang diperlukan oleh tumbuhan. Karena unsur hara yang terlalu tinggi atau rendah dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
"Jadi gunakan alat EC meter (atau TDS) untuk mengukur kandungan hara pada larutan. kemampuan tanaman dalam menyerap hara dari larutan tergantung pada pH (derajat keasaman) larutan. PH ideal larutan hara ada di kisaran 5-6, untuk mengukur pH larutan secara teratur minimal tiga hari sekali atau menggunakan kertas lakmus. pH dapat diatur dengan menanbahkan larutan asam atau basa ke dalam larutan hara," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanya lebih lanjut terkait cara agar tanaman tidak dimakan oleh serangga atau hama, Arta mengungkapkan ada dua prinsip yamg dapat digunakan untuk mencegah hama masuk.
Pertama, dengan memasang kelambu untuk menutupi set hidroponik dan kedua dengan menggunakan pestisida alami seperti yang berasal dari ekstrak daun tembakau atau nimba untuk membunuh hama.
"Nah jika semua proses itu diperhatikan, tanaman bisa tumbuh subur dan kita dapat memanen dari hasil apa yang kita tanam," pungkasnya.