Konten Media Partner

Tunanetra Mengaji, Perjuangan Melawan Keterbatasan untuk Bisa Baca Alquran

15 Oktober 2022 16:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Festival Tunanetra Mengaji. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Festival Tunanetra Mengaji. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Jumlah disabilitas netra yang bisa membaca Alquran braille sangat rendah. Data dari Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) pada tahun 2018 tercatat jumlah buta huruf Alquran braille di Indonesia mencapai hampir 95% dari jumlah penyandang disabilitas netra di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Penyebab rendahnya disabilitas netra yang bisa ngaji Alquran braille ada beberapa faktor, di antaranya harga Alquran braille dan modul belajar Alquran braille yang mahal. Terbatasnya guru ngaji Alquran braille yang bisa mengajarkan baca dan tulis Alquran braille," jelas Heri Cahyono dari Kawan Netra, saat ditemui Basra disela gelaran Festival Tunanetra Mengaji, Sabtu (15/10).
"Kemudian selama ini banyak lembaga yang hanya berfokus pada pemberian Alquran braille saja, bukan pada pembinaannya. Belum adanya pendampingan bagi tuna netra untuk bisa mengelola kegiatan belajar mengaji secara profesional," sambungnya.
Berangkat dari fenomena tersebut, lanjut Heri, Kawan Netra menggelar Festival Tunanetra Mengaji (FTM), yakni sebuah acara perayaan dan pentas mengaji bagi tunanetra yang telah berjuang melawan keterbatasannya dalam belajar membaca dan menulis Alquran braille.
ADVERTISEMENT
"Ini tahun kedua penyelenggaraan FTM. Kalau tahun lalu levelnya regional, Alhamdulillah di tahun 2022 ini berskala nasional dengan menghadirkan perwakilan tunanetra muslim se Indonesia," tukasnya.
Digelar di Kaza Mall Surabaya, FTM tahun ini, kata Heri, dihadiri 200an lebih disabilitas netra dari Surabaya Raya, di luar Surabaya Raya, dan tunanetra dari luar Jawa Timur.
"Tadinya ada 300 teman-teman netra yang mau hadir, tapi karena satu dan lain hal ada yang tidak bisa datang," imbuhnya.
Selain untuk memberantas buta huruf Alquran braille di Indonesia, FTM ini digelar bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahmi antar penyandang tunanetra se Indonesia sekaligus meningkatkan motivasi dan semangat kaum disabilitas netra untuk bisa membaca Alquran braille.
Dijelaskan Heri, dalam FTM ini terdapat berbagai rangkaian acara, yakni pentas mengaji unjuk bakat mengaji dari santri mengaji Sekolah Alquran Braille, lomba menulis Alquran braille, lomba dai, dan lomba MTQ.
ADVERTISEMENT
"Ada juga pelatihan ilmu tajwid bagi disabilitas netra, aneka pertunjukan seni dan bakat tuna netra, dan pameran produk unggulan disabilitas netra," tandasnya.