news-card-video
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Ubaya Jadi PTS dengan Permohonan Hak Cipta Tertinggi di Indonesia Timur

24 November 2022 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Ubaya, Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T. menerima penghargaan dari Kemenkumham RI.
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Ubaya, Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T. menerima penghargaan dari Kemenkumham RI.
ADVERTISEMENT
Universitas Surabaya (Ubaya) baru saja menerima penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) sebagai perguruan tinggi dengan jumlah permohonan pencatatan ciptaan top 10 tertinggi di Indonesia tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Prof. Yasonna H. Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D., kepada Rektor Ubaya, Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T.
Benny menuturkan, Ubaya berada di peringkat 6 nasional dan jadi satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia Timur yang masuk sepuluh besar.
"Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan kontribusi Ubaya berperan aktif dalam memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi kekayaan intelektual dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," tutur Benny, Kamis (24/11).
Benny mengatakan, pencapaian ini merupakan wujud dari komitmen Ubaya yang terus mendorong tumbuhnya iklim inovasi di dalam kampus.
“Saya apresiasi dan bangga atas upaya dan produktivitas Ubaya dalam menghasilkan karya-karya inovasi untuk pengembangan dan hilirisasi ilmu pengetahuan yang berdampak bagi masyarakat,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Melalui pencapaian ini, Benny berharap akan lebih banyak lagi civitas akademika Ubaya yang mencatatkan ciptaannya. “Karya dosen dan mahasiswa ini diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam mendorong kemajuan bangsa di masa depan,” harapnya.
Sementara itu, Manajer Legal dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI), Direktorat Manajemen Inovasi Ubaya, Irta Windra Syahrial, S.H., M.S., menjelaskan, pada 2020-2022 sudah ada 2.960 permohonan hak cipta dari dosen maupun mahasiswa yang didaftarkan.
“Untuk tahun 2022 sendiri sudah ada 990. Jumlah ini menunjukkan kalau civitas akademika Ubaya semangat menghasilkan banyak karya intelektual,” jelasnya.
Menurutnya, karya yang paling banyak didaftarkan adalah karya tulis berupa buku dan modul. Selain itu, ada juga video, literatur, poster dan inovasi matching fund.
ADVERTISEMENT
“Ubaya saat ini sudah mulai mengomersialkan karya-karya. Kami mencari industri untuk memperbanyak dan memproduksi karya tersebut, sehingga inventor bisa dapat royalti,” tukasnya.