Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Warga Belanda 28 Tahun Mencari Jejak Kakek yang Gugur di Pertempuran Laut Jawa
10 Maret 2025 6:53 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Konsekuensi perang seringkali baru terasa setelah konflik selesai. Perang menyebabkan penderitaan manusia, kerugian ekonomi, kerusakan infrastruktur, dan tentu saja dampak sosial jangka panjang yang ditanggung oleh negara maupun masyarakat setelah perang berakhir.
Warga Belanda, Merel Nahyusen, salah satu pihak yang merasakan pahitnya peperangan. Selama 28 tahun, Merel mencari informasi keberadaan kakeknya, Anthonie Nahuijsen yang hilang dalam Pertempuran Laut Jawa, 27 Februari 1942.
ADVERTISEMENT
Anthonie Nahuijsen, menurut Merel, adalah salah satu pelaut yang bertempur di bawah komando Laksamana Muda Angkatan Laut Kerajaan Belanda Karel WFM Doorman untuk melawan serangan Jepang.
Pasukan Belanda yang dipimpin Doorman hancur dalam waktu tujuh jam.
Merel yang kini tinggal dan bekerja di Malaysia menyempatkan untuk datang ke Surabaya khusus untuk mengunjungi jejak kakeknya. Bersama para keluarga dari pelaut lainnya yang wafat di peperangan sama, Merel mengunjungi Ereveld Kembang Kuning Surabaya, salah satu dari tujuh makam kehormatan warga Belanda di Indonesia.
Ereveld Kembang Kuning bagian dari Yayasan Makam Kehormatan Belanda yang didirikan pada 8 Maret 1947. Ada lebih dari 5 ribu warga Belanda yang dimakamkan di Ereveld.
Selain menampung pemakaman warga Belanda korban perang dunia kedua, Ereveld juga menjadi pemakaman Tentara Angkatan Darat dan Tentara Angkatan Laut kerajaan Belanda serta Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL).
ADVERTISEMENT
Pertempuran Laut Jawa 27 Februari 1942
Sejarah mencatat, masa penjajahan Jepang di Indonesia dimulai tahun 1942 sampai 1945. Tapi tak banyak yang tahu, momen Jepang 'mengusir' Belanda untuk menguasai Indonesia justru dimulai dari Pertempuran Laut Jawa.
Menurut data yang dimiliki Museum Nasional Angkatan Laut Amerika Serikat, Pertempuran Laut Jawa terjadi di tanggal 27 Februari 1942. Pertempuran itu melibatkan angkatan laut Amerika-Inggris-Belanda-Australia (ABDA) melawan invasi Jepang.
Kekuatan Angkatan Laut Jepang hanya memerlukan waktu selama tujuh jam untuk membuat Belanda dan sekutunya bertekuk lutut.
Dari sisi Belanda, pertempuran yang dipimpin oleh Laksamana Muda Angkatan Laut Kerajaan Belanda Karel WFM Doorman mengalami kekalahan signifikan.
Pasukan ABDA hancur dalam waktu tujuh jam. Belanda juga kehilangan kapal penjelajah Kerajaan Belanda Java dan De Ruyter (kapal induk Doorman) dan kapal perusak Kerajaan Belanda Kortenauer.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan (Inggris) Electra dan Jupiter juga tenggelam.
Untuk mengenang sengit dan kehilangan Pertempuran Laut Jawa, warga Belanda selalu datang ke Ereveld tiap tanggal 27 Februari.
Naskah dan Foto : Dipta Wahyu