Penerapan Restorative Justice Sebagai Upaya Resolusi Konflik

Braily Diaz Nizardi Bhakti
Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
Konten dari Pengguna
5 April 2024 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Braily Diaz Nizardi Bhakti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
konflik kerap kali merusak hubungan antar individu, kelompok, bahkan masyarakat, konsep keadilan restoratif muncul sebagai alternatif yang menjanjikan dalam menangani konflik. Keadilan restoratif bukan sekedar mencari pelaku kejahatan dan menghukumnya, namun lebih mengutamakan pemulihan dan rekonsiliasi antara pelaku, korban dan masyarakat yang terkena dampak konflik. Penerapan prinsip keadilan restoratif membuka jalan penyelesaian konflik yang lebih berkelanjutan dan membangun keharmonisan dalam masyarakat.
ilustrasi penanganan masalah dalam kehidupan bermasyarakat ((https://pixabay.com/users/mohamed_hassan-5229782/ )
Dalam praktiknya, keadilan restoratif mengubah paradigma penegakan hukum dari pendekatan retributif menjadi pendekatan restoratif. Pendekatan retributif biasanya berfokus pada menghukum pelaku tanpa memperhatikan kebutuhan korban atau penyebab sebenarnya dari kejahatan tersebut. Sebaliknya, keadilan restoratif menekankan dialog, akuntabilitas, dan restorasi sebagai upaya memperbaiki kerusakan akibat konflik.
ADVERTISEMENT
Salah satu aspek penting dalam keadilan restoratif adalah proses mediasi atau rekonsiliasi antara pelaku dan korban. Dalam mediasi ini, kedua belah pihak diajak untuk berbicara terbuka mengenai dampak konflik yang mereka alami. Pelaku kejahatan didorong untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada korban, sedangkan korban diberi kesempatan untuk menyampaikan pengalaman dan perasaannya. Proses ini memungkinkan kedua belah pihak untuk memahami sudut pandang masing-masing dan menemukan solusi yang memuaskan kedua belah pihak.
ilustrasi keadilan restoratif (https://pixabay.com/users/mohamed_hassan-5229782/ )
Selain itu, keadilan restoratif juga melibatkan masyarakat dalam proses penyelesaian konflik. Masyarakat berperan sebagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam mendukung pemulihan baik bagi pelaku maupun korban. Melalui partisipasi aktif masyarakat, proses keadilan restoratif menjadi lebih luas dan berkelanjutan, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Penerapan keadilan restoratif bukannya tanpa tantangan. Salah satu tantangan utamanya adalah mengubah pola pikir masyarakat yang cenderung memandang konflik sebagai peluang untuk menghukum, bukan memulihkan. Namun, dengan pendekatan yang gigih dan pendidikan yang tepat, paradigma ini bisa diubah menjadi lebih inklusif dan empati.
Secara keseluruhan, penerapan keadilan restoratif menawarkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan dalam menangani konflik. Dengan mengedepankan penyembuhan dan rekonsiliasi, keadilan restoratif membantu membangun keharmonisan dan keadilan dalam masyarakat yang penuh dengan perbedaan dan konflik.