Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Nilai-nilai dalam Tradisi Lisan Grebeg Sukuh di Candi Sukuh
27 Oktober 2024 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari A Rima Mustajab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tradisi Grebeg Sukuh adalah ritual budaya tahunan yang diadakan di Candi Sukuh, Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini terkenal sebagai salah satu situs peninggalan Majapahit yang memiliki keunikan arsitektur dan simbolisme budaya Jawa yang kental. Grebeg Sukuh bukan sekadar ritual seremonial, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang menjadi refleksi filosofi hidup masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Menurut Khusna, "Tradisi Grebeg Sukuh di Candi Sukuh mengandung nilai-nilai religiusitas, kebersamaan, dan pelestarian budaya yang dijaga melalui tradisi lisan dan praktik simbolik" (Khusna R. F., 2023, DIWANGKARA: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra Dan Budaya Jawa, 3(1)).
Berikut ini adalah beberapa nilai dalam tradisi lisan Grebeg Sukuh yang memperkaya budaya lokal.
1. Nilai Religiusitas
Dalam tradisi Grebeg Sukuh, nilai religiusitas menjadi inti utama. Ritual ini biasanya dilakukan untuk menghormati leluhur dan memohon keselamatan kepada Sang Pencipta. Masyarakat setempat percaya bahwa dengan melakukan Grebeg Sukuh, mereka dapat menjaga keharmonisan antara manusia dan alam. Selain itu, nilai religiusitas ini tercermin melalui berbagai doa dan sesaji yang ditujukan kepada Tuhan dan roh leluhur. Mereka meyakini bahwa ritual ini membantu menjaga keseimbangan spiritual di sekitar Candi Sukuh.
ADVERTISEMENT
2. Nilai Gotong Royong dan Kebersamaan
Grebeg Sukuh melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemuda, orang tua, hingga tokoh adat. Mereka bersama-sama berpartisipasi dalam persiapan, seperti menghias candi, menyusun sesaji, dan mengatur jalannya ritual. Tradisi ini memperkuat semangat gotong royong, di mana masyarakat saling membantu tanpa pamrih. Nilai kebersamaan ini menciptakan rasa persatuan dan solidaritas di antara warga, menjadikan Grebeg Sukuh sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial.
3. Nilai Pelestarian Budaya dan Sejarah
Melalui tradisi lisan yang diwariskan dari generasi ke generasi, Grebeg Sukuh memainkan peran penting dalam melestarikan budaya dan sejarah Candi Sukuh. Pengetahuan tentang sejarah candi, tata cara ritual, dan makna simbolis dari setiap elemen dalam Grebeg Sukuh disampaikan secara lisan oleh para tetua kepada generasi muda. Proses ini membantu menjaga kesinambungan budaya serta memupuk rasa cinta dan bangga terhadap warisan leluhur.
ADVERTISEMENT
4. Nilai Pendidikan Moral
Nilai-nilai dalam Grebeg Sukuh juga berfungsi sebagai media pendidikan moral bagi masyarakat. Melalui tradisi ini, masyarakat diajarkan untuk selalu menjaga sikap hormat kepada leluhur, menghargai alam, dan berperilaku bijaksana dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ritual ini mengajarkan tentang pentingnya kesucian hati dan pikiran ketika berhadapan dengan kekuatan spiritual. Nilai pendidikan moral ini sangat relevan bagi generasi muda sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.
5. Nilai Keharmonisan dengan Alam
Grebeg Sukuh juga mencerminkan nilai-nilai keharmonisan dengan alam. Dalam setiap sesaji yang dipersembahkan, masyarakat menggunakan hasil bumi sebagai simbol syukur atas anugerah yang diberikan oleh alam. Mereka percaya bahwa menjaga kelestarian alam adalah bagian dari kewajiban mereka untuk menjaga hubungan baik dengan kekuatan alam semesta. Nilai ini mengajarkan masyarakat untuk hidup secara bijaksana dan bertanggung jawab terhadap alam di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
6. Nilai Identitas dan Kebanggaan Lokal
Grebeg Sukuh menjadi identitas budaya yang unik bagi masyarakat di sekitar Candi Sukuh. Tradisi ini bukan hanya sekadar upacara, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan masyarakat dalam melestarikan budaya leluhur. Dengan terus melaksanakan Grebeg Sukuh, masyarakat menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga tradisi lokal di tengah arus modernisasi. Ini menjadi pengingat bahwa kebanggaan akan identitas budaya merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan jati diri komunitas.
Kesimpulan
Tradisi lisan Grebeg Sukuh di Candi Sukuh bukan hanya sebuah ritual, tetapi juga manifestasi dari nilai-nilai luhur yang membentuk identitas budaya masyarakat setempat. Nilai religiusitas, gotong royong, pelestarian budaya, pendidikan moral, keharmonisan dengan alam, serta identitas lokal adalah beberapa nilai yang diwariskan melalui tradisi ini. Grebeg Sukuh tidak hanya memperkuat ikatan sosial masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pendidikan yang mengajarkan kearifan lokal dan nilai-nilai kemanusiaan yang universal.
ADVERTISEMENT