Kata Label JKT48 tentang Sosok Jiro Inao yang Tewas Gantung Diri

22 Maret 2017 11:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jiro Inao, manajer JKT 48 (Foto: Twitter/@GM_jiro)
zoom-in-whitePerbesar
Jiro Inao, manajer JKT 48 (Foto: Twitter/@GM_jiro)
Kabar duka kembali mewarnai industri musik Tanah Air. Kali ini kabar tersebut datang dari grup JKT48. General Manager JKT48 yang merupakan warga negara Jepang, Jiro Inao, ditemukan meninggal dunia dengan dugaan bunuh diri, di kediamannya di kawasan Jurangmangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Selasa (21/3) sore.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut langsung mengejutkan berbagai pihak. Terlihat dari berbagai ungkapan duka cita yang diunggah di media sosial. Salah satunya dari pihak label JKT48, Hits Records.
Pihak label mengaku sangat terkejut saat mendengar kabar duka kepergian Jiro Inao. Melalui perwakilannya, Clement, keluarga besar Hits Records mengungkapkan duka cita sedalam-dalamnya untuk keluarga besar Jiro Inao dan juga keluarga besar JKT48.
"Kita baru dengar tadi malam pukul 24.00. Pas tengah malam. Tapi soal itu (bunuh diri) saya kurang tahu. Saya cuma dikabarkan berita dukanya kalau Jiro sudah enggak ada," ungkap Clement saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (22/3).
Baca Juga:
ADVERTISEMENT
Jiro Inao bersama beberapa anggota JKT 48 (Foto: Twitter/@GM_jiro)
zoom-in-whitePerbesar
Jiro Inao bersama beberapa anggota JKT 48 (Foto: Twitter/@GM_jiro)
Semasa hidupnya, Jiro memiliki kenangan yang sangat baik dengan pihak Label. Clement sendiri mengenang sosok Jiro sebagai orang yang bisa bekerja sama dengan profesional.
"Selama lima tahun ini selalu baik ya kerjasamanya. Orangnya juga baik banget. Saya kenal Jiro sudah di Indonesia. Semenjak pertama kali kita kerjasama, saya kenalan sama dia dan udah tinggal di Indonesia," beber Clement.
Rencananya siang ini pihak label akan pergi melayat ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Jiro.
"Saya tadi dikabarin sih (jenazah) masih di rumah sakit, di RS Premier Bintaro. Mungkin siang ini saya baru ke sana. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan untuk menghadapi musibah ini," tutup Clement.