Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Lucky Hakim Tak Dampingi Sang Ibu Ketika Ajal Menjemput
18 Juni 2017 11:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Kesedihan tengah dirasakan oleh aktor sekaligus anggota DPR, Lucky Hakim. Ia baru saja ditinggal untuk selamanya oleh ibunda tercinta, Eny Firdaus Bawazier. Eny meninggal di usia 58 tahun setelah berjuang melawan kanker paru-paru stadium 4 yang sudah menggerogoti tubuhnya sejak bulan Oktober 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
"Sakit kanker paru-paru udah stadium 4 dan menjalar ke tulang maupun organ lainnya. Secara medis sudah menyerah, akhirnya dipulangkan ke Indonesia. Di Indonesia tetap kami rawat di RS Dharmais, 3 minggu lebih," ungkap Lucky Hakim saat dihubungi kumparan (kumparan.com) melalui sambungan telepon, Minggu (18/6).
Kepergian Sang Ibu pun semakin membuat Lucky terpukul lantaran ia tidak menemani saat-saat Sang Ibu mengembuskan napas terakhirnya. Kala itu suami dari Tiara Dewi ini sedang mengikuti sebuah meeting.
"Ketika kondisinya menurun, kita tuntun (baca kalimat Syahadat) alhamdulillah bisa baca di saat-saat terakhir. Tapi pas ajal menjemput saya tidak di tempat karena lagi ada meeting, jadi dituntun oleh ke-4 anak yang lain," ungkapnya sedih.
ADVERTISEMENT
[Baca Juga: Ibunda Lucky Hakim Tutup Usia ]
Sebelumnya, kondisi Eny sempat terlihat membaik, apalagi ia masih bisa menjalani salat subuh. Namun, tiba-tiba kondisinya menurun, hingga akhirnya ia meninggal dunia.
"Masih sadar, terus salat subuh. Kita beristigfar. Terus beliau tidur dan sore kondisinya memburuk," lanjutnya.
Eny meninggal dunia dengan meninggalkan 4 orang anak kandung dan lima orang cucu. Lucky sendiri merupakan anak yang diadopsi Eny sejak ia masih kecil dan yatim piatu.
"Kalau saya kan (anak) adopsi dari kecil. Saya anak paling besar. Jadi kalau sama saya, anaknya nambah satu lagi. Pokoknya beliau hebat membesarkan anak yatim piatu. Saya kan yatim piatu sejak kecil, dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh beliau. Saya sampai tidak merasa kalau saya bukan anak kandungnya," tutup Lucky.
ADVERTISEMENT